Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menegaskan sekitar 30 persen dari sekitar 250 juta penduduk di Indonesia, belum dapat menikmati aliran listrik. Sekitar 20 juta diantaranya berada di kawasan terpencil yang merupakan masyarakat adat yang tersebar di pulau kecil, dengan berjumlah sekitar 70 juta jiwa dari 1.920 komunitas masyarakat adat. "Di Papua,sebagian suku-suku adat dari 250 belum diakses listrik. Belum lagi di pulau-pulau kecil yang digaris depan Indonesia masih jauh sentuhan listrik," ungkap Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Abdon Nababan usai acara kampanye, pemasangan 10 lampu tenaga matahari dan pelatihan penerapan teknologi terbarukan yang diadakan oleh Greenpeace di Taman Lumbini Kawasan Obyek Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu(14/10). Dia menyatakan kerja sama ini diharapkan bisa mendorong upaya penerapan teknologi dan sumber daya energi terbarukan kepada masyarakat adat. Masyarakat adat diharapkan bisa melakukan terobosan penggunaan energi terbarukan sesuai karakter dan potensi pengembangan energi di masing-masing wilayah. "Pemerintah dalam melakukan kerja persiapan tidak bagus. Tidak ada sosialisasi dan pelatihan," ujarnya. AMAN meminta pemerintah melakukan terobosan untuk memberikan subsidi tidak lagi hanya pada bahan bakar minyak (BBM). Namun, memberikan subsidi untuk pengembangan energi terbarukan atau energi alternatif. Hal ini akan membuat cadangan energi beragam. "Pemerintah harus mulai mengadakan subsidi terhadap teknologi bersih dan ramah lingkungan," katanya. (mdk/par) Sumber: m.merdeka.com