Oleh Fransiska Riski Varini

AMAN menyelenggarakan diskusi tentang jurnalisme rakyat bersama para pemuda adat di kediaman Marisius Maman, Kepala Desa Balai Gemuruh di Kecamatan Subah, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat pada 14 Juli 2022. Acara tersebut berlangsung dari jam tiga sampai lima sore.

Diskusi itu difasilitasi oleh dua jurnalis televisi lokal: Stevanus Robin dan Angga. Selain diikuti oleh pemuda adat, acara juga dihadiri sejumlah pelajar dan mahasiswa. Di antara mereka terdapat mahasiswa dari sebuah universitas di Pontianak, yaitu Hipolitus Hutaboru. Sementara untuk pemuda-pemuda adat yang selama ini aktif berkontribusi di lingkungan kampung, yaitu Repalina, Ben, dan Ranja.

Acara diskusi dilakukan dengan tujuan untuk lebih melibatkan para pemuda adat, termasuk mereka yang masih menempuh pendidikan sebagai pelajar maupun mahasiswa di Kampung Ganeng. Dengan begitu, diharapkan kawan-kawan pemuda adat pun bisa memperbarui informasi seputar tempat tinggal Masyarakat Adat serta menggaungkan berbagai masalah yang tengah dihadapi ke masyarakat yang lebih luas, baik itu di dalam maupun luar Desa Balai Gemuruh.

Desa Balai Gemuruh memiliki ragam persoalan yang belum terselesaikan, antara lain masalah Hak Guna Usaha (HGU) PT Putra Lirik Domas (PLD), transmigrasi baru, dan pembangunan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Subah yang mangkrak, dan lain-lain.

Diskusi jurnalisme rakyat merupakan tindak lanjut dari pelatihan yang pernah dilakukan sebelumnya.

Kepala Desa Balai Gemuruh mengapresiasi acara diskusi itu dan beliau juga ikut berpartisipasi.

Marisius mengutarakan bahwa ia berharap ke depannya akan ada lanjutan dari kegiatan diskusi supaya mereka bisa lebih memahami bagaimana cara membuat berita yang layak diterima dan ditayangkan ke publik. Selain itu, tentu saja ia juga ingin agar masalah-masalah yang ada di lingkungan, tetap ter-update (diperbarui) dan dapat diketahui oleh para pengambil kebijakan.

***

Penulis adalah pemuda adat dari Komunitas Masyarakat Adat Dayak Bakati’ Subah sekaligus jurnalis rakyat dari Kalbar.

Writer : Fransiska Riski Varini | Kalimantan Barat
Tag : Masyarakat Adat Dayak Bakati Masyarakat Adat Subah AMAN Kalimantan Barat