Pemuda Adat Tano Batak Bangkit Bersatu
20 Maret 2013 Berita Jhontoni Tarihoran[caption id="attachment_1407" align="alignleft" width="300"] Pemuda Adat Tano Batak Bangkit Bersatu[/caption] Oleh : Jhontoni Tarihoran Dingin dan mendungnya cuaca disertai gerimis pagi ini Jumat, 15 Pebruari 2013 tidak membuat surut semangat pemuda adat yang sedang berada di tengah lahan atau tanah adat pagi itu. Tidak ada yang berpangku tangan masing-masing mengambil kesibukannya sendiri. Tangan yang lincah mengupas ubi, yang akan segera dimasak untuk ten (teman ngopin nanti) pada saat pertemuan berlangsung. Nenas khas Sipahutar atau penghasilan utama masyarakat juga telah tersedia, yang sengaja dibawa dari kampung untuk disajikan saat makan siang nanti. Sedangkan kaki yang kuat dengan bahu yang kekar membawa jerigen sedang mencari sumber air bersih, untuk air minum tamu-tamu yang sedang dalam perjalanan menuju lokasi pertemuan. Persiapan untuk pertemuan ini sudah dilakukan secara bersama sejak seminggu sebelumnya, wajar karena tempat pelaksanan kegiatan sangat jauh dari kampung atau sekitar dua setengah jam kalau ditempuh dengan jalan kaki. Tetapi jika ditempuh dengan naik kreta (istilah orang Tapanuli untuk menyebut sepeda motor) cukup dengan waktu setengah jam saja. Pemuda adat komunitas keturunan Oppu Ronggur Simanjuntak telah mendirikan rumah pemuda di atas tanah adatnya yang menurut perusahaan TPL masuk dalam konsesi perusahaan. Hal ini juga dilakukan dalam rangka menyambut dan mensukseskan pertemuan pemuda adat Tano Batak. Beratap seng, berlantai papan dan tanpa ada dingding sebelah kiri kanan demikian gambaran rumah pemuda tersebut yang dibangun atas swadaya pemuda adat sendiri pada saat itu. Dipojok lain lahan yang sangat luas ini terlihat juga pemuda yang lain sedang menancapkan bendera AMAN, bendera berkibar gagah menjadi penunjuk arah jalan ke tempat pelaksanaan pertemuan. Karena kegiatan dilaksanakan pada tempat yang jauh dari pemukiman penduduk sehingga semua urusan persiapan termasuk urusan komsumsi dan memasak harus dikerjakan pemuda peserta pertemuan tersebut (maklum tidak ada pengusaha catering yang bersedia menyediakan komsumsi selama pertemuan berlangsung). Dalam semua kesibukan prinsip senasip sepananggungan sedang diuji dalam semua proses persiapan. Semua hal itu menjadi pemicu kebersamaan diantara pemuda sebelum dimulainya pertemuan secara resmi oleh Ketua BPH AMAN Wilayah Tano Batak saudara Roganda Simanjuntak. Peserta pertemuan dari berbagai kabupaten/kota dengan berjalan kaki mulai tiba di tempat sekitar pukul 08:30 wib. Bersama rombongan undangan, perempuan/pemudi adat juga tiba di lokasi kegiatan. Mereka tiba dengan semangat sekalipun diiringi gerimis dan langsung disambut oleh pemuda adat yang sudah sejak tiga hari yang lalu berada di Huta Napa. Diawali dengan diskusi tentang peran penting pemuda adat dalam perjuangan masyarakat adat dan dilanjutkan dengan pembacaan Janji Barisan Pemuda Adat Nusantara yang dipimpin oleh Ketua BPH AMAN Wilayah Tano Batak, pertemuanpun segera dimulai. Pimpinan sidang sementara adalah pengurus wilayah AMAN Tano Batak. Sedangkan untuk melanjutkan persidangan peserta memilih dan menetapkan tiga orang pimpinan sidang yang akan mengarahkan persidangan sampai berakhirnya pertemuan. Penetapan pimpinan sidang juga dengan memperhatikan keterwakilan perempuan dan laki-laki yakni : Rosalia Silitonga, Pancur Simanjuntak dan Jhontoni Tarihoran. Pada situasi hujan dan dinginya cuaca persidangan tetap berjalan dengan hangat, dan terkadang dengan lantang terdengar sahut-sahutan kata-kata “Pemuda Adat..., Bangkit Bersatu”, “TPL...Tutup”. Berbagai keputusanpun dapat ditetapkan, mulai dari pembukaan persidangan, jadwal kegiatan, tata tertib, sidang komisi, proses pencalonan ketua, dan penetapan ketua sampai penutupan pertemuan semuanya berjalan dengan lancar dan sesekali keputusan harus ditinjau ulang karena adanya usulan, saran dari semua peserta yang hadir. Sidang komisi juga berhasil merumuskan tentang : Kriteria, Tata Cara Pencalonan dan Proses Pemilihan Ketua Barisan Pemuda Adat Wilayah Tano Batak 2013-2016. Pada proses pemilihan Ketua, peserta pertemuan memilih dan menetapkan saudara Pancur Simanjuntak menjadi ketua Barisan Pemuda Adat Wilayah Tano Batak tahun 2013-2015, yang pemilihannya secara aklamasi. Dengan terpilihnya ketua BPA wilayah Tano Batak para undangan mengucapkan selamat dan menyampaikan harapan-harapan kepada organisasi yang baru deklarasi tersebut. Diantaranya turut hadir Ketua Aliansi Peduli Tano Batak; Hotasi Simamora, Kordinator Studi dan Advokasi KSPPM; Delima Silalahi serta Dewan Adat AMAN Wilayah Tano Batak; Maradona Simanjuntak dan komunitas adat keturunan Oppu Ronggur Simanjuntak. Sebelum pertemuan ini ditutup secara resmi, penyerahan bendera AMAN kepada ketua terpilih dilakukan oleh Ketuan BPH AMAN Wilayah Tano Batak. Hal ini sebagai simbol bahwa gerakan masyarakat adat di Tano Batak, khususnya komunitas anggota AMAN menjadi bagian perjuangan Pemuda Adat Tano Batak. Untuk mewujudkan Masyarakat Adat dan Bangsa Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan bermartabat sesuai dengan janji Barisan Pemuda Adat Nusantara. Pemuda adat, Bangkit bersatu...! ***