Syafrin Pemuda Adat Sakai

Gugus Tugas AMANKan COVID-19 Komunitas Adat Sakai menyalurkan bantuan masker dan sembako. Bantuan ini diserahkan kepada 198 kepala keluarga Masyarakat Adat Sakai Bathin di dua desa yakni Desa Koto Pait Beringin Kecamatan Talang Mandau dan Desa Muara Basung Kecamatan Mandau Provinsi Riau. Bantuan yang diberikan ini adalah bentuk upaya tanggap darurat dan bentuk partisipasi aktif Masyarakat Adat untuk membantu sesama. Selain itu, aksi ini merupakan upaya aktif melindungi Masyarakat Adat Sakai dari ancaman pandemi COVID-19. Selain itu, sembako yang disalurkan juga bertujuan untuk memastikan ketersediaan pangan warga Masyarakat Adat Sakai selama pandemi berlangsung. Provinsi Riau secara keseluruhan sudah ditetapkan sebagai zona merah dan pemerintah telah mewanti-wanti warganya untuk mengantisipasi beberapa dampak penyebaran virus. Warga Masyarakat Adat Sakai sangat rentan untuk terpapar virus. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, aktivitas perusahaan di wilayah adat yang hingga saat ini masih aktif dan tak kunjung memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar. Kedua, diperkirakan akan terjadi mobilitas perantau dari Pekanbaru yang akan mudik ke komunitas Masyarakat Adat Sakai dan ketiga, dominan warga Masyarakat Adat Sakai adalah warga yang lanjut usia. Jika wabah virus masuk ke komunitas, maka akan sulit dibendung penyebarannya. Di sisi lain, konflik wilayah adat dengan perusahaan perkebunan yang berlangsung menahun di Sakai juga berdampak pada kerentanan pangan yang terjadi akibat semakin menyusutnya ladang Komunitas Adat Sakai. Sementara, pasokan pangan di Provinsi Riau tidak dapat diandalkan untuk menopang kebutuhan pangan warganya, apalagi selama ini pemerintah bergantung terhadap pasokan pangan dari Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Atas dasar hal tersebut warga Masyarakat Adat Sakai membentuk gugus tugas pengamanan komunitas untuk menghadapi pandemi COVID-19. Pembagian sembako dan masker lebih ditujukan untuk upaya penguatan pangan komunitas dan memproteksi Komunitas Adat dari ancaman wabah virus. “Pendistribusian masker dan sembako lebih ditujukan untuk memberdayakan sesama, kami memahami bahwa warga Sakai sangat rentan terpapar virus. Sementara ditengah situasi serba mendesak kita tidak dapat berharap dengan respon pemerintah yang cepat untuk memproteksi warga Sakai. Masyarakat Adat bantu Masyarakat Adat adalah gerakan yang paling memungkinkan dapat dilakukan untuk meredam potensi pandemik” tutup Syafrin, Ketua Gugus Tugas AMANKan COVID-19 Komunitas Masyarakat Adat Sakai.

Writer : Syafrin | Riau