Oleh: Dirga Yandri Tandi

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) akan merayakan peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) tahun ini, perayaan akan dipusatkan di Kampung Adat Ke'te'kesu',  Kecamatan Kesu', Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Perayaan yang rutin diperingati setiap tanggal 9 Agustus ini akan diisi dengan berbagai kegiatan menarik seperti  mengungjungi tempat-tempat bersejarah, diskusi Living Law dan KUHP, bincang pemuda adat, wine making, bengkel seni budaya, panggung budaya, kuliner Masyarakat Adat, pameran photo Masyarakat Adat dan klinik hukum.

Ketua Panitia HIMAS AMAN, Romba Marannu Sombolinggi menyatakan semua kegiatan HIMAS tersebut telah dipersiapkan dengan baik. Ia berharap semua kegiatan berjalan lancar serta diberkati oleh alam, leluhur dan pencipta kita.

“Ini harapan kita, semoga peringatan HIMAS tahun ini berjalan lancar,” kata Romba usai memimpin rapat pemantapan peringatan HIMAS pada Minggu (30/7/2023).

Ia memaparkan rangkaian perayaan HIMAS tahun ini akan dilaksanakan mulai tanggal 6 dan puncaknya tanggal 9 Agustus 2023 di Kampung Adat Ke'te'kesu, Toraja Utara. Sesuai dengan Tema perayaan yang ditetapkan oleh PBB: “Indigenous Youth as Agents of Change for Self-determination” atau "Pemuda Adat Sebagai Agen Perubahan untuk Penentuan Nasib Sendiri".

Romba menerangkan tema ini sangat strategis, dimana pemuda adat memiliki peran penting yang menentukan nasib dan masa depan Masyarakat Adat. Sebagai penjaga masa depan, katanya, pemuda adat haruslah memiliki kesadaran untuk bangkit berjuang secara kolektif bersama komunitas adatnya, dengan mempraktekkan dan mengembangkan pengetahuan leluhur untuk berkontribusi pada masa depan yang lebih baik.

“Tidak salah jika peran penting pemuda adat ini diusung menjadi tema HIMAS tahun ini,” katanya.

Romba Marannu Sombolinggi

Persiapan HIMAS

Romba menyatakan persiapan panitia perayaan HIMAS sudah hampir rampung. Saat ini, katanya, panitia di berbagai bidang atau seksi tengah fokus pada teknis pelaksanaan puncak HIMAS pada 9 Agustus 2023.

"Lokasi sudah dibenahi, panggung sudah dan tempat-tempat lainya untuk tamu juga sudah disiapkan," ujarnya.

Romba menuturkan peserta HIMAS tahun ini diperkirakan mencapai ratusan orang, terdiri dari perwakilan Masyarakat Adat dari berbagai wilayah di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Dewan AMAN  Nasional, perwakilan Masyarakat Adat dari 7 Region (Papua, Kepulauan Maluku, Bali-Nusa Tenggara, Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi), penggiat seni (musik, tari, film, produk kerajinan, bengkel seni, dsb) serta dari komunitas-komunitas Masyarakat Adat.

Kemudian, penggerak Sekolah Adat, organisasi pendukung  gerakan Masyarakat Adat Nusantara, Pemerintah Daerah Toraja Utara dan Tana Toraja serta tamu undangan lainnya.

"Kita target ada sekitar 800 peserta, mudah-mudahan tidak kurang tapi bisa lebih,” kata Romba sembari mempersilahkan masyarakat datang untuk berpartisipasi di acara HIMAS.

“Seluas-luasnya ajak yang dari luar datang ke Toraja, kita sama-sama merayakan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia tahun ini," imbuhnya.

Romba berharap semua peserta yang datang ke Toraja untuk menghadiri perayaan HIMAS tahun ini bisa merasakan kenyamanan, kedamaian, keindahan alam serta adat dan budaya  yang begitu luar biasa. Ia menyatakan selama ini Toraja sudah terlatih memupuk keberagaman, meski agama dan adat kita berbeda.

 “Justru perbedaan itu bisa menyatu di Toraja," katanya.

Tuan rumah Kongres

Romba mengutarakan salah satu alasan perayaan HIMAS tahun 2023 dilaksanakan di Toraja, sebab Toraja akan menjadi tuan rumah Kongres Masyarakat Adat Nusantara pada tahun 2027 mendatang.

"Jadi event  HIMAS ini bagian dari pengumuman kepada masayarakat bahwa kita telah ditetapkan sebagai tuan rumah Kongres Masyarakat Adat Nuasantara pada tahun 2027,” terangnya.

Romba juga menambahkan kegiatan HIMAS ini dimaksudkan supaya Masyarakat Adat dan pemerintah mempersiapkan diri.

“Jadi sejak dini kita sudah persiapkan karena akan banyak Masyarakat Adat yang datang saat Kongres nanti, minimal 5.000 orang. Jadi, itu intinya perayaan HIMAS ini," ungkapnya.

Rangkaian Kegiatan HIMAS

Perayaan HIMAS tahun ini akan diisi berbagai kegiatan :

1. Kunjungan ke Tempat Bersejarah, kegiatan ini akan dilaksanakan dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Sa’dan To’Barana’, Kalimbuang Bori’, Suaya, dan Museum Buntu Kalando. Kunjungan akan berlangsung pada tanggal 6-7 Agustus 2023.

2. Dikusi Living Law dan KUHP, masuknya Hukum Adat (Living Law) dalam Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Nomor 1 tahun 2023, akan berdampak pada kewenangan, praktek peradilan adat dan eksistensi hukum adat yang ada di Indonesia. Mengingat bahwa hukum adat yang tidak tertulis harus dijadikan aturan dan dituliskan, maka hal ini akan menimbulkan jurang pemisah dalam pemberlakuannya karena hukum negara yang tertulis dihadapkan dengan hukum adat yang tidak tertulis akan mengancam keberadaan peradilan adat serta eksistensi hakim adat di Indonesia serta menghilangkan esensi dari hukum adat itu sendiri. Kegiatan diskusi ini akan diselenggarakan pada tanggal 7 Agustus 2023 di Ke’te Kesu, Toraja Utara.

3. Bincang Pemuda Adat & Wine Making, kegiatan diskusi dan bertukar pengalaman bersama para pemuda adat penggerak gerakan pulang kampung yang berasal dari Gowa, Toraja, Rongkong, dan Sinjai. Membahas kisah dan pengalaman mereka dalam mengelola wilayah adat masing-masing. Kemudian, akan dilanjutkan dengan kegiatan Wine Making: Reclaiming and Prosper from Ancestral Knowledge and Practice, bersama Artisan Wine Maker Rukka Sombolinggi. Bincang santai dan Wine Making akan berlangsung pada tanggal 8 Agustus 2023 di Ke’te Kesu, Toraja Utara.

4. Bengkel Seni Budaya, bengkel Seni merupakan suatu aktifitas dimana setiap orang dapat ikut terlibat dan belajar menciptakan suatu karya seni bersama dengan pelaku seni yang berasal dari komunitas Masyarakat Adat. Bengkel Seni berlangsung pada tanggal 9 Agustus 2023 di Ke’te Kesu, Toraja Utara.

5. Panggung Budaya, panggung budaya akan menampilkan berbagai seni pertunjukan Masyarakat Adat seperti musik, tarian, lagu, dan lain-lain. Panggung budaya akan berlangsung pada tanggal 9 Agustus 2023 di Ke’te Kesu, Toraja Utara.

6. Kuliner Masyarakat Adat, selama perayaan berlangsung, peserta HIMAS akan disajikan berbagai jenis hidangan kuliner dari komunitas-komunitas Masyarakat Adat di Toraya. Event ini akan menunjukkan kekayaan dan kedaulatan pangan komunitas yang erat kaitannya dengan terjaganya wilayah adat komunitas. Selain mencicipi hidangan, publik juga dapat ikut menikmati berbagai jenis kopi dari wilayah adat di Toraya yang juga akan turut meramaikan event ini.  Kuliner Masyarakat Adat ini akan berlangsung pada tanggal 9 Agustus 2023 di Ke’te Kesu, Toraja Utara.

7. Pameran Photo Masyarakat Adat,  kegiatan ini akan memperlihatkan potret berbagai aktifitas dan situasi Masyarakat Adat. Selain photo, dalam pameran ini juga akan diperlihatkan Peta Sebaran Wilayah Adat. Pameran Photo akan berlangsung pada tanggal 09 Agustus di Ke’te Kesu, Toraja Utara.

8. Klinik Hukum, kegiatan ini untuk memfasilitas Masyarakat Adat yang mengalami permasalahan hukum, dan juga sekaligus konsultasi hukum yang akan diberikan oleh para Advokat Masyarakat Adat yang tergabung dalam Perhimpunan Pembela Masyarakat Adat Nusantara (PPMAN). Klinik hukum adakan berlangsung pada 8-9 Agustus 2023, di Ke’te Kesu, Toraja Utara.

***

Penulis  adalah Jurnalis Masyarakat Adat di Tana Toraja, Sulawesi Selatan

 

Writer : Dirga Yandri Tandi | Sulawesi Selatan
Tag : AMAN Toraya HIMAS 2023