Sekjen Resmikan Gerai AMAN Banten Kidul
17 September 2024 Berita Dika SetiawanOleh Dika Setiawan
Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Rukka Sombolinggi meresmikan Gerai AMAN Banten Kidul di Rest Area Gunung Kendeng, Kasepuhan Citorek, Desa Citorek Timur, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten pada Minggu, 15 September 2024.
Gerai yang merupakan unit usaha dari Badan Usaha Milik Masyarakat Adat (BUMMA) ini sepenuhnya beroperasi dibawah naungan Pengurus Daerah (PD) AMAN Banten Kidul.
Sekjen AMAN, Rukka Sombolinggi menyatakan selamat atas peresmian Gerai AMAN Banten Kidul ini. Ia mengatakan Gerai ini merupakan wadah untuk Masyarakat Adat dalam upaya mengembangkan ekonomi kreatif.
“Semoga ke depannya, Gerai AMAN Banten Kidul bisa berkembang dan dirasakan manfaatnya oleh Masyarakat Adat Banten Kidul,” kata Rukka dalam sambutannya saat meresmikan Gerai AMAN Banten Kidul.
Ketua Pengurus Harian PD AMAN Banten Kidul, Jajang Kurniawan memiliki harapan besar terhadap beroperasinya Gerai AMAN Banten Kidul. Ia menjelaskan latarbelakang berdirinya gerai ini dalam upaya untuk meningkatkan ekonomi Masyarakat Adat Banten Kidul. Dengan adanya gerai ini, sebut Jajang, diharapkan bisa mendorong ekonomi kreatif Masyarakat Adat.
“Ini tujuan kita mendirikan gerai, menjadi wadah untuk pemasaran produk-produk Masyarakat Adat agar bisa mendorong ekonomi kreatif,” jelasnya.
Jajang mengatakan wilayah adat Banten Kidul kaya akan sumberdaya alam. Potensinya juga banyak sekali dari segi pariwisata, kuliner, kerajinan tangan dan juga budaya. Tapi sayangnya, semua potensi itu belum terkelola dengan baik.
Melalui pendirian Gerai AMAN Banten Kidul ini, Jajang berharap semua potensi itu bisa dikelola untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan Masyarakat Adat.
“Masyarakat Adat kita mempunyai kreativitas dan kemampuan dalam berkarya. Saya optimis, mereka dapat memanfaatkan gerai ini untuk mengembangkan kemampuannya,” imbuhnya.
Jajang menerangkan nantinya, Gerai AMAN Banten Kidul ini bisa memasarkan berbagai jenis produk asli dari Masyarakat Adat. Kerajinan Masyarakat Adat bisa ditingkatkan produksinya, demikian juga dengan makanan ringan. Masyarakat Adat yang senang bercocok tanam akan didukung.
“Pemasarannya juga kita bantu,” tegasnya.
Jajang menambahkan Gerai AMAN Banten Kidul bisa menjadi solusi dalam menghadapi persoalan ekonomi yang dihadapi Masyarakat Adat, termasuk pemuda adat. Tidak sedikit pemuda adat pergi ke kota untuk mencari kerja. Menurut Jajang, ini ancaman nyata akan kepunahan Masyarakat Adat sebab generasi muda yang nantinya akan meneruskan adat dan tradisi justru meninggalkan kampung.
“Bisa kita lihat, banyak anak muda merantau ke kota untuk mencari kerja karena perputaran ekonomi di kita tidak berjalan,” ujar Jajang dengan nada prihatin melihat kondisi ini.
Melihat kenyataan ini, Jajang mengajak pemuda adat untuk kembali ke kampung membangun perekonomian Masyarakat Adat. Setidaknya, sebut Jajang, Gerai AMAN Banten Kidul yang baru diresmikan ini bisa memberikan harapan bagi Masyarakat Adat, terutama pemuda adat untuk mengembangkan kemampuannya di kampung. Menurut Jajang, ini penting agar nanti tidak ada lagi pemuda adat yang merantau dengan alasan mencari kerja di kota.
“Kita berharap Gerai AMAN Banten Kidul bisa menjadi solusi dalam menghadapi persoalan ekonomi yang dihadapi Masyarakat Adat,” pungkasnya.
***
Penulis adalah Jurnalis Masyarakat Adat dari Banten Kidul