Oleh Eustobio Rero Renggi

Asia Indienous Peoples Pact (AIPP) menyelenggarakan Sidang Majelis Umum ke-IX (9th General Assembly) atau Kongres Masyarakat Adat Asia di Chiangmai, Thailand pada 3-5 Juni 2025.

Majelis Umum ini merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi Masyarakat Adat di Asia yang dilaksanakan setiap 4 tahun sekali.

Pada sidang Majelis Umum AIPP ke-IX ini, AMAN secara resmi mengutus dua orang perwakilan untuk menempati posisi strategis sebagai Executive Council di AIPP. Keduanya adalah  Abdon Nababan (Sekjen AMAN 2007-2017) dan Venedio Nala Ardisa (Koordinator Dewan Pemuda Adat Nusantara/ DePAN).  Abdon dan Venedio menjadi utusan resmi AMAN mewakili organisasi Masyarakat Adat dan gerakan pemuda adat di Asia Tenggara.

Selain membahas tentang perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga AIPP, Majelis Umum juga akan melakukan restrukturisasi organisasi,  diantaranya membentuk dan memilih Dewan Eksektutif yang diwakili dari region-region di Asia, termasuk memilih Chairperson dan Sekretaris Jenderal.

AIPP merupakan organisasi federasi regional dari organisasi-organisasi dan gerakan Masyarakat Adat di Asia untuk memfasilitasi, mendukung, dan memperkuat solidaritas serta persatuan di antara organisasi dan gerakan Masyarakat Adat.

Sebagai organisasi Masyarakat Adat di Asia, AIPP memiliki misi untuk memperkuat solidaritas, kerja sama, dan kapasitas Masyarakat Adat di Asia. Kemudian, untuk mempromosikan dan melindungi hak-hak, budaya, dan identitas Masyarakat Adat, serta sistem pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan untuk pembangunan dan penentuan nasib sendiri.

Suasana acara Sidang Majelis Umum ke-IX Asia Indienous Peoples Pact (AIPP)  

Sejarah Keanggotaan AMAN di AIPP

Pada awal pembentukan AIPP di tahun 90-an, keanggotaan AIPP di Indonesia diwakili oleh Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia (BPRPI) yang dipimpin langsung oleh Alm. Afnawi Noeh (Abah Afnawi). Keanggotaan BPRPI di AIPP ini jauh sebelum terbentuk Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN).

Selanjutnya, pasca terbentuknya AMAN di tahun 1999, alm. Abah Afnawi kemudian menyerahkan keanggotaan AIPP kepada AMAN, karena pada waktu itu BPRPI secara organisatoris juga menjadi bagian dari keanggotaan AMAN. Hingga saat ini, AMAN terdaftar sebagai anggota AIPP bersama organisasi dan gerakan Masyarakat Adat lainnya di Asia. Saat ini, AIPP beranggotakan 43 organisasi dan gerakan Masyarakat Adat di Asia.

AIPP terdaftar secara resmi sebagai sebuah organisasi Masyarakat Adat non profit dan non pemerintah pada tahun 2005 oleh Pemerintah Thailand, di bawah Kementerian Kebudayaan Thailand.

***

Penulis adalah Deputi Sekjen AMAN, yang ikut dalam Kongres Masyarakat Adat Asia ke IX di Thailand

Writer : Eustobio Rero Renggi | Jakarta
Tag : AIPP