Jakarta (5/8/2019), www.aman.or.id - Perayaan 20 Tahun AMAN tinggal menghitung hari. Perayaan ini dirangkaikan dengan perayaan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia yang jatuh pada 9 Agustus. AMAN yang berdiri pada 1999, akan merayakan dua dekade perjuangannya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Sejumlah tamu luar negeri yang akan ikut meramaikan perayaan ini sudah mulai berdatangan. Salah satu kelompok yang sudah adalah Komunitas Kasavakan dari Taiwan. Rombongan tersebut tiba Minggu (4/8) malam di Jakarta. Rombongan yang dipimpin Jocelyn tersebut berjumlah 17 orang.

Masyarakat Adat Kasavakan akan berpartisipasi dalam perayaan 20 Tahun AMAN dengan menampilkan kesenian mereka. Saat ini rombongan tersebut tengah kunjungan ke komunitas adat di Toraja, Sulawesi Selatan. Rombongan bertolak kemarin pagi dan akan kembali ke Jakarta tanggal 8 Agustus.

Selain rombongan Taiwan, mereka juga bersama tamu dari negara lainnya macam Gam Shimray, Sekjen Asia Indigenous Peoples Pact (AIPP) dari Thailand, dan Jaye Renold (If Not Us Then Who) dari Inggris. Dari AMAN, Marolop Manalu memimpin rombongan kunjungan ke komunitas AMAN.

Tak hanya itu, satu rombongan lain juga kunjungan ke komunita adat Sungai Utik, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Rombongan tersebut dipimpin langsung oleh Sekjen AMAN Rukka Sombolinggi. Salah satu tamu luar negeri yang tergabung dalam rombongan tersebut adalah Champion Earth 2018, Joan Carling. Ia adalah aktivis Hak Asasi Manusia/Masyarakat Adat asal Filipina.

Mereka berkunjung ke Sungai Utik untuk berbagi pengalaman dan saling belajar satu sama lain. Sebagai informasi, Masyarakat Adat Sungai Utik baru memenangkan Equator Prize dari PBB dan juga penghargaan Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Jakob Siringoringo

Writer : Jakob Siringoringo | Jakarta