Jakarta, www.aman.or.id - Tindoki, band Masyarakat Adat asal Toraja, terbang meninggalkan tanah air pada Kamis (21/11/2019 ) guna memenuhi undangan Suming Rupi untuk berpartisipasi dalam acara Amis Music Festival (AMF). Taiwan menjadi negara pertama bagi Tindoki dalam perjalanannya manggung di luar negeri.

Tahun ini Tindoki diundang ikut berpartisipasi bersama musisi Masyarakat Adat Amis dan musisi lainnya dari negara lain seperti Australia dan Papua Nugini.

Tindoki digawangi enam pemuda adat Toraja yang membentuk band dengan mengombinasikan alat musik barat, seperti drum, keyboard, gitar dan alat musik Masyarakat Adat Toraja macam gendang, suling dan karombi. Mereka adalah Mongnge’ Sombolinggi’ (vokal), Hardy Rupang (keyboard), Alan Rison (gitar), Dian Virgiawan Siama’ (bass), Fahyul Robert (drum) dan Asdem Lebang (perkusi).

Lewat band, Tindoki bermisi untuk membangkitkan, mengembangkan dan melestarikan seni budaya Toraja dalam bentuk musik, visual, gerak dan tutur.

Tindoki artinya impian kami. Menurut Mongnge, Tindoki berkarya untuk meraih mimpi bersama agar kesenian Masyarakat Adat terus eksis, terpelihara dan diakui dunia. Kepergian Tindoki ke Taiwan adalah salah satu wujud impian yang terus diraih itu.

[caption id="attachment_44743" align="alignnone" width="768"] Seorang perempuan adat Amis memegang poster bertuliskan Tindoki dan AMAN, menyambut Tindoki Band/Dok: Nura[/caption]

Mereka membawakan tujuh lagu andalannya, semua dalam bahasa Toraja. Lima lagu lama yang diaransemen ulang dan dua lagu yang mereka ciptakan sendiri.

Masyarakat Adat Amis menyambut Tindoki sangat antusias. Mereka senang Tindoki hadir dalam AMF 2019.

“Apresiasi dan sambutan sangat hangat dari masyarakat. Kami tidak menyangka Bahwa setelah manggung, muncul sambutan luar biasa dari penonton, baik dari Masyarakat Adat Taiwan maupun masyarakat dalam dan luar negeri Taiwan,” kata Mongnge.

Awal perjumpaan

Awalnya Tindoki bertemu dengan Suming saat Peringatan 20 Tahun AMAN bertepatan dengan Perayaan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia pada 9-11 Agustus 2019 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Musisi Masyarakat Adat Amis, Taiwan itu datang ke Jakarta, berpartisipasi dalam acara dua dekade AMAN. Suming tampil pada malam-malam budaya.

[caption id="attachment_44741" align="alignnone" width="1024"] Tindoki dan Masyarakat Adat Amis, Taiwan tengah bersalaman sebagai bentuk dukungan dan sambutan/Dok: Nura[/caption]

Tindoki sendiri sudah berkali-kali mengisi acara-acara AMAN. Tindoki bukanlah band asing bagi Masyarakat Adat. Ia memang band yang dibentuk pemuda adat Toraja dengan maksud menampilkan budaya Toraja dan tentu juga budaya Masyarakat Adat senusantara yang harus dirawat dan dilestarikan.

Dalam tiap penampilannya, Tindoki selalu mengenakan pakaian Masyarakat Adat Toraja. Dalam penampilannya di Taiwan, mereka tak lupa menunjukkan ciri khas tersebut yang membedakan Tindoki dengan band pada umumnya.

Mengenai Amis Music Festival, event ini diorganisir oleh penulis lagu dan penyanyi Suming Rupi, pemuda adat Pangcah atau Amis. AMF pertama kali digelar pada 2013. Acara yang dihadiri 3.000 pengunjung pada 2017 itu selalu digelar di Dulan, Taitung, Taiwan tenggara. Masyarakat Adat Amis dikenal juga dengan sebutan A’Tolan. AMF sendiri bertujuan untuk menyoroti keberagaman dan kekayaan budaya Masyarakat Adat (Taiwan).

Nura

Writer : Nura | Jakarta