I Putu Srengga Pimpin AMAN Bali, Targetkan Anggota AMAN Bertambah 25 Persen
11 Desember 2024 Berita Komang Era PatrisyaOleh : Komang Era Patrisya
I Putu Srengga terpilih sebagai Ketua Pelaksana Harian AMAN Wilayah Bali periode 2024-2029 dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) AMAN Bali ke III di Wantilan, desa Goblek, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali.
Pria yang menjabat sebagai Jro Pasek atau Pimpinan Desa Adat Khusus di Desa Adat Les Penuktukan ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh peserta Muswil AMAN Bali ke III.
Selain memilih Ketua PH AMAN Wilayah Bali yang baru, peserta Muswil juga menetapkan Dewan AMAN Wilayah Bali periode 2024-2029 yakni Putu Ardana sebagai Ketua dari Masyarakat Adat Dalem Tamblingan, I Gede Yudarta sebagai Ketua I dari Desa Adat Les Penuntukan, Ketut Purianti sebagai Ketua II dari Desa Adat Pedawa.
Anggota : I Made Nuarta dari Desa adat Catur, Ketut Sardika dari Desa Adat Pacung, I Putu Suarjana dari Desa Adat Tenganan Pegringsingan, I Gede Guntur Juniarta dari Desa Adat Tigawasa.
I Putu Srengga menyatakan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk menakhodai AMAN Bali selama lima tahun ke depan. Menurutnya, tugas ini cukup berat mengingat jumlah anggota AMAN di Bali saat ini masih sedikit.
Ada tujuh desa adat yang menjadi anggota AMAN Bali yakni desa adat Pacung, desa adat Les-Penuktukan, desa adat Catur, desa adat Pedawa, desa adat Tigawasa, Masyarakat Adat Dalem Tamblingan, desa adat Tenganan Pegringsingan.
I Putu Srengga optimis jumlah keanggotaan AMAN di Bali bisa meningkat selama lima tahun masa kepemimpinannya.
“Target saya dalam lima tahun ke depan, jumlah anggota AMAN bisa bertambah 25 persen di Bali,” kata I Putu Srengga usai pelaksanaan Muswil AMAN Bali ke III, Minggu (8/12/2024).
Putu Srengga menambahkan untuk mencapai target tersebut bukan pekerjaan yang gampang. Namun, ia yakin semua itu bisa terwujud dengan kerja keras dan dukungan dari seluruh pengurus.
Elman Thiana, salah seorang peserta Muswil dari Masyarakat Adat Dalem Tamblingan menyatakan siap mendukung kepengurusan I Putu Srengga dalam memajukan roda organisasi AMAN di Bali. Elman berharap AMAN Bali dibawah kepemimpinan I Putu Srengga bisa menjadi wadah yang menyatukan suara Masyarakat Adat, sekaligus memperkuat posisi mereka di tingkat nasional dan global. Selain itu, imbuhnya, AMAN Bali bisa memastikan bahwa adat istiadat tetap menjadi bagian integral dari identitas Bali.
“Semoga saja kepengurusan AMAN Bali dibawah komando I Putu Srengga bisa mewujudkan itu semua,” ujarnya penuh harap.
Masyarakat Adat Bali Tangguh
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Bali menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) ke III di wilayah adat Dalem Tamblingan, Wantilan – Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali pada 7-8 Desember 2024. Musyawarah Wilayah yang merupakan mandat dari Anggaran Dasar AMAN ini mengusung tema “Keberagaman Desa Adat sebagai Benteng Peradaban Kebudayaan Bali dan Indonesia”.
Muswil dihadiri seluruh desa anggota AMAN Bali serta satu desa calon anggota baru. Sekretaris Jenderal AMAN Rukka Sombolinggi, Dewan AMAN Nasional (DAMANNAS) Region Bali – Nusa Tenggara Denda Suriasari, Deputi Sekjen AMAN Eustobio Rero Renggi juga hadir dalam forum pengambilan keputusan tertinggi Masyarakat Adat lima tahun sekali ini.
Sekretaris Jenderal AMAN Rukka Sombolinggi dalam sambutannya saat membuka acara Muswil AMAN Bali ke III menyatakan bahwa Bali mempunyai peran penting dalam kebangkitan perjuangan Masyarakat Adat di Nusantara. Rukka menyebut Masyarakat Adat Bali termasuk tangguh karena bisa bertahan di saat Masyarakat Adat ditempat lain ada yang tersingkir dari tanah leluhur.
“Masyarakat Adat di Bali bisa menjadi panutan bagi Masyarakat Adat di tempat lain, khususnya tempat-tempat yang banyak sekali masalahnya,” ungkap Rukka.
Sekretaris Jenderal AMAN Rukka Sombolinggi beri sambutan saat membuka Muswil AMAN Bali ke III. Dokumentasi AMAN
Program AMAN Sudah Berjalan di Bali
Sementara itu, Made Puriati selaku Penjabat Ketua PW AMAN Bali dalam laporannya memaparkan berbagai program yang sudah dan sedang dikerjakan oleh AMAN Bali sepanjang tahun 2024, diantaranya pemetaan partisipatif yang sudah dilakukan di desa adat Les-Penuktukan, desa adat Catur dan desa adat Pacung, penguatan ekonomi desa adat melalui BUPDA yang sudah dilakukan di desa adat Tigawasa dan juga pembentukan sekolah adat yang sudah berhasil diresmikan di desa adat Pedawa.
Perempuan yang akrab disapa Denik ini juga menyampaikan saat diangkat menjadi Penjabat Ketua PW AMAN Bali, dirinya merasa tertantang untuk membangkitkan AMAN di Bali seperti "Mulang Dasar dan Mendem Pedagingan" yaitu membuat dasar sistem organisasi AMAN Bali dari awal kembali sehingga AMAN Bali yang mandat utamanya melayani anggota dapat berjalan dengan lebih baik ke depan.
“Saya berharap dengan kepengurusan yang baru terpilih, AMAN Bali dapat bersinergi dengan semua pihak untuk mewujudkan kedaulatan, kemandirian desa adat di Bali yang bermartabat,” tuturnya.
***
Penulis adalah Jurnalis Masyarakat Adat di Bali