Oleh Apriadi Gunawan

Masyarakat Adat menyambut baik peluncuran Nusantara Fund yang digagas oleh tiga organisasi besar, yaitu AMAN, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), dan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA).

Peluncuran Nusantara Fund yang mulai beroperasional tahun depan, dilaksanakan bertepatan dengan acara pembukaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara Keenam (KMAN VI) di Wilayah Adat Tabi, Jayapura, Papua pada 24 Oktober 2022.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) AMAN Rukka Sombolinggi menyatakan bahwa tujuan dari peluncuran Nusantara Fund yang digagas oleh tiga organisasi tersebut, adalah agar kita bisa menggerakkan pekerjaan di kampung dengan cara lebih cepat. Kemudian, kita bisa mengonsolidasikan gerakan lingkungan, gerakan Masyarakat Adat, dan gerakan pembaruan agraria di seluruh Nusantara.

Rukka bilang, “Mari, kita doakan semoga rencana kita ini mulai beroperasional tahun depan!”

Ia mengatakan bahwa pengembangan Nusantara Fund dibantu oleh sahabat kita dari Climate and Land Use Alliance (CLUA). Harapannya, Nusantara Fund bisa dioperasionalkan untuk mengembangkan kampung dan konsolidasi semuanya.

Rukka Sombolinggi menyampaikan pidato pada pembukaan KMAN VI. Sumber foto: Dokumentasi AMAN.

“Buat para sahabat yang terus mendukung kita, terima kasih,” ujar Rukka sembari menambahkan tindak lanjut tentang Nusantara Fund itu akan dibahas dalam sarasehan di KMAN VI pada 26 Oktober 2022.

Sekjen KPA Dewi Kartika menyatakan bahwa peluncuran Nusantara Fund merupakan momentum dan peristiwa yang baik untuk menunjukkan adanya lintas gerakan dari Masyarakat Adat, reforma agraria, dan lingkungan yang bersatu padu dan bergotong-royong untuk memastikan penguatan basis di kampung. Ia menambahkan, peluncuran Nusantara Fund juga akan membuat rakyat semakin kuat dan solid.

“Kita pastikan agenda kerakyatan kita, bisa lebih cepat dan efektif dengan adanya Nusantara Fund ini,” kata Dewi.

Ia memohon doa restu dengan mengutarakan harapannya kalau pendanaan tersebut tidak hanya menambah amunisi bagi perjuangan reforma agraria, lingkungan hidup, dan pengakuan Masyarakat Adat di Nusantara, tapi juga membangun soliditas lebih luas lagi dalam membangun gerakan.

Sementara itu, Chaus Uslaini dari WALHI berharap Nusantara Fund bisa dibahas lebih dalam pada sarasehan dalam KMAN VI. Ia juga berharap dukungan keuangan itu bisa langsung sampai ke kampung untuk mendukung kerja kita dalam penyelamatan wilayah adat dan pengembangan sumber penghidupan kita, termasuk ekonomi Masyarakat Adat.

Ketua BPH AMAN Hulu Sungai Tengah di Kalimantan Selatan, Syahliwan, menyatakan bahwa Nusantara Fund yang diluncurkan bersamaan dengan pembukaan KMAN VI itu, dapat membantu gerakan Masyarakat Adat, khususnya kampung-kampung adat.

“Semoga Nusantara Fund ini bisa memberi manfaat bagi kesejahteraan Masyarakat Adat di kampung,” katanya.

Syahliwan juga berharap Nusantara Fund dapat membantu mereka dalam menjalankan kegiatan dan program kerja yang sudah lama tidak terlaksana karena terkendala biaya.

“Banyak program kerja yang sudah tersusun, tapi tidak terlaksana karena tidak ada anggaran. Harapan saya, semoga Nusantara Fund bisa membantu kami menjalankan program kerja di kampung,” katanya.

***

Writer : Apriadi Gunawan | Jakarta
Tag : Masyarakat Adat KMAN VI Dana Nusantara Nusantara Fund