Namanya Reinhard Sinaga. Ia lahir pada 1 Oktober 1987 dan menempuh jenjang pendidikan D3 Keperawatan, lulus tahun 2009. Setahun kemudian Reinhard diterima bekerja di Rumah Sakit Martha Friska - Medan, pada Bagian Catheterisasi Jantung. Setelah bekerja selama satu setengah tahun di sana Reinhard mendapat banyak pengalama hidup. Selanjutnya dalam melakukan therapy ini Reinhard mulai melakukan kolaborasi pengobatan medis (modern) dengan pengobatan tradisional. “Ada begitu banyak orang mendapat penyakit yang tidak bisa disembuhkan secara medis,” ungkap Reinhard menjelaskan mengapa dia memilih kombinasi pengobatan modern dan tradisional tersebut. Pada September tahun 2012 Reinhard berhenti kerja dari rumah sakit tersebut, kemudian melangkahkan kaki ke sebuah tempat yang sangat sakral bagi orang Batak yaitu Pusuk Buhit (puncak gunung tertinggi) karena merasa ada yang menuntunnya ke sana, kemudian menyadari heritage budaya tersebut mulai dilupakan dan begitu banyak situs budaya hilang dan terancam keberadaannya. Dalam hidup keseharian Reinhard melihat naposo (pemuda/i) umumnya cenderung memilih budaya konsumeris “modern”. “Saya menjalani pelestarian budaya dan situs budaya kaerna merasa budaya itu adalah bagian dari diri saya sendiri, karena begitu banyak tradisi dan budaya yg sudah terlupakan, hampir hilang dalam kehidupan masyarakat adat batak. Sianjur mula-mula diyakini merupakan perkampungan pertama orang batak yang menjadi awal kehidupan dan sejarah Suku Batak. Tapi sekarang tidak banyak orang batak yang mengakui dan menjaga kesakralannya,” papar Reinhard prihatin. Reinhard melangkahkan kakinya di tuntun kembali mendaki ke puncak Gunung Pusuk Buhit dan di sana dia berdiam diri sejenak menikmati panorama keindahan alam Sianjur Mula-mula, Danau Toba dan Pulau Samosir. Kemudian Reinhard mendapat tona (pesan) dari ompung (leluhur) yang berdiam di batu gorga oppung pangulubalang untuk menata kembali Pusuk buhit agar terjaga kesakralan dan kealamian wilayah itu. Saat ini Reihard sedang bergiat melakukan ritus bersih-bersih Peduli Situs Budaya Batak dan membangun kembali sanggar (tortor, gondang) Sianjur Mula-Mula. Reinhard Sinaga yang juga adalah Koordinator Pemuda Sianjur Mula-mula, bersama belasan pemuda secara suka rela melaksanakan pembersihan situs tanggal 29 April s/d 1 Mei 2014 situs yang dibersihkan antara yakni Batu Parapotan atau Partungkoan (tempat musyawarah) dan Tala-tala (tempat permandian sakral).

Writer : |