AMAN Lombok Tengah Gelar Renstra dan Rakerda untuk Mendorong Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Adat
19 Juni 2023 Berita Nur Arini PratiwiOleh Nur Arini Pratiwi
Pengurus AMAN Lombok Tengah menggelar Renstra dan Rakerda selama dua hari di kantor Camat Pujut, Sengkol.
Kegiatan yang berlangsung pada 10-11 Juni 2023 ini turut dihadiri Ketua Pengurus Harian AMAN Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Prima Wira Putra, Ketua Pengurus Harian AMAN Daerah Lombok Tengah Baiq Muliati, Ketua OKK AMAN NTB Abdul Majid, Ketua DAMANDA Lombok Tengah Lalu Guntur Wiraksa, dan para anggota di masing-masing komunitas Masyarakat Adat AMAN Lombok Tengah, serta pemerintah setempat.
Sebanyak 40 orang peserta ikut dalam kegiatan ini. Mereka dibagi dalam empat kelompok diskusi program kerja.
Kelompok pertama, membahas tentang bidang organisasi, kaderisasi keanggotaan, serta infokom. Rencana kerja jangka pendek bidang ini terfokus pada pelatihan penggunaan AMAN App, pelatihan jurnalis, serta sosialisasi AMAN ke kampung di pedalaman.
Kelompok dua, membahas bidang politik. Terfokus pada pelaksanaan pendidikan politik, hukum dan HAM di tingkat komunitas yang melibatkan perempuan dan pemuda adat. Melalui program ini diharapkan perempuan dan pemuda adat menjadi ujung tombak perjuangan Masyarakat Adat.
Tidak hanya itu, program yang diusulkan oleh bidang ini juga meliputi penyelenggaraan seminar dan lokakarya dengan pihak terkait, dengan mengangkat isu-isu Masyarakat Adat, pelatihan para legal, melakukan upaya-upaya pendekatan yang dapat mendukung kebijakan Masyarakat Adat, dan juga menyusun SOP bantuan hukum bagi kader Masyarakat Adat.
Kelompok tiga, bidang ekonomi mengusulkan program terfokus kepada cara meningkatkan mutu usaha Masyarakat Adat, baik itu dari segi teknis, permodalan, dan pemasaran yang dilakukan secara online maupun offline serta magang pengelolaan BUMMA. Hal ini dimaksudkan guna meningkatkan perekonomian daerah.
Kemudian, bidang ekonomi juga tidak lupa membahas tentang pelatihan fasilitator pemetaan wilayah adat, pengadaan GPS, serta pengadaan komputer untuk GIS.
Kelompok empat, sebagai kelompok terakhir bidang sosial budaya lebih terfokus pada unsur-unsur kebudayaan yang mulai punah di tengah-tengah masyarakat. Menstabilkan pembangunan sekolah adat dengan menyediakan tutor-tutor untuk sekolah adat, dan juga dengan melibatkan pemerintah.
Terkait program ini, Juanda Permadani dari Komunitas Pujut yang memiliki Sekolah Adat meminta bantuan dalam bentuk dana untuk sekolah adatnya demi menunjang profil dan juga kualitas prasarana sekolah adat.
“Kami butuh dana untuk menunjang program Sekolah Adat di sini,” kata Juanda.
Ketua AMAN Lombok Tengah Baiq Muliati mengatakan semua program kerja yang telah dicanangkan dalam kegiatan Renstra dan Rakerda ini diharapan bisa berjalan efektif, sehingga AMAN Lombok Tengah bisa lebih baik ke depannya.
“Terutama, mampu melihat peluang dan menjawab tantangan dalam mendorong pengakuan dan perlindungan Masyarakat Adat di Lombok Tengah,” kata Baiq Muliati usai kegiatan Renstra dan Rakerda di Sengkol pada 11 Juni 2023.
Ia menerangkan AMAN punya garis besar program kerja yaitu bidang organisasi, ekonomi, sosial budaya. Ketiga program kerja ini diharapkan bisa berjalan optimal agar laju organisasi AMAN dapat memberikan hasil konkrit untuk kesejahteraan Masyarakat Adat.
Kepala Desa Sengkol, Satria Wijaya menyambut baik pelaksanaan Renstra dan Rakerda AMAN Lombok Tengah. Ia berharap kegiatan ini menghasilkan program kerja yang bermanfaat bagi kelangsungan Masyarakat Adat.
“Saya yakin semua program kerja yang dihasilkan pasti bagus, harapannya itu semua bisa terealisasi agar kelangsungan hidup Masyarakat Adat disini bisa lebih baik,” katanya.
***
Penulis adalah Jurnalis Masyarakat Adat di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat