16 Jurnalis Masyarakat Adat Dilahirkan oleh AMAN Sumatera Utara
19 September 2023 Berita Rizky AisyahOleh: Rizky Aisyah
Sebanyak 16 orang Jurnalis Masyarakat Adat dari lima komunitas adat di Sumatera Utara mengikuti pelatihan jurnalistik yang dilaksanakan oleh Infokom PB AMAN bekerjasama dengan AMAN Sumatera Utara di hotel Jalan Merak, Sei Sikambing Kota Medan.
Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari, mulai 11-13 September 2023 ini mengusung tema “Satu Hati Menempa Jurnalis Masyarakat Adat Idealis”. Pelatihan menghadirkan beberapa narasumber dari Tempo Witness dan Sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Sumatera Utara.
Beragam materi dipaparkan oleh narasumber mulai dari pemahaman tentang jurnalis rakyat, penulisan berita sesuai kaedah jurnalistik 5W+1H, piramida terbalik, SPOK serta pemahaman dasar tentang foto, audio, dan video.
Koordinator Infokom PB AMAN Titi Pangestu menyatakan pelatihan Jurnalis Masyarakat Adat ini merupakan program unggulan dari Infokom PB AMAN. Melalui program ini, diharapkan lahir kader AMAN yang handal di bidang jurnalistik.
“Kita ingin mencetak sebanyak mungkin kader AMAN yang handal di bidang jurnalistik. Mereka ini nantinya yang mengabarkan setiap aktivitas kegiatan AMAN di berbagai komunitas Masyarakat Adat,” ujar Titi dalam sambutannya di acara pelatihan.
Titi mengatakan pelatihan Jurnalis Masyarakat Adat ini sudah dilaksanakan diberbagai wilayah seperti Papua, Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, Tana Luwu, Toraja.
Ketua AMAN Sumut, Ansyurdin menyatakan terima kasih kepada Infokom PB AMAN atas inisiatifnya menggelar pelatihan Jurnalis Masyarakat Adat di Sumatera Utara. Pria yang akrab disapa Aan ini berharap pelatihan ini memberikan hasil yang positif bagi perkembangan organisasi AMAN di Sumatera Utara.
“Kita berharap melalui pelatihan ini lahir Jurnalis Masyarakat Adat yang cakap menulis dan memberitakan segala aktivitas yang ada di kampungnya untuk kemajuan AMAN,” ujar Aan.
Dikatakannya, saat ini jurnalisme warga mengalami banyak perkembangan seiring makin meluasnya jejaring sosial media. Semua orang bisa menjadi wartawan dan melaporkannya ke media sosial, termasuk Masyarakat Adat.
Aan menjelaskan selama ini Masyarakat Adat yang bernaung dalam organisasi AMAN Sumatera Utara banyak bersentuhan dengan kepentingan masyarakat. Bahkan, tidak jarang berkonflik dengan aparatur negara demi mempertahankan hak-hak dan eksistensi kedaulatan lahan.
Menurut Aan, peristiwa tersebut tentunya memiliki nilai yang sangat patut dicatat sekaligus dipublikasikan ke khalayak.
“Dalam situasi ini, peran Jurnalis Masyarakat Adat sangat dibutuhkan,” katanya.
Susanto dari Infokom AMAN Sumut menyatakan selama ini mereka tidak punya jurnalis yang dapat mengabarkan segala aktivitas komunitas adat di daerah. Susanto mengaku senang kader AMAN di Sumatera Utara mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan jurnalistik.
Dikatakannya, semakin banyak Masyarakat Adat yang memiliki kemampuan untuk menulis berita dengan menggunakan berbagai platform yang ada, diharapkan mampu menyebarkan informasi komunitas adat yang semakin masif.
Elan Cahayu, salah seorang peserta pelatihan mengaku sangat senang bisa mengikuti pelatihan ini. Ia mengatakan cukup banyak ilmu yang didapat dari pelatihan ini, terutama cara menulis berita.
“Banyak sekali ilmu yang bisa diserap dari sini (pelatihan). Ini modal kami, untuk mengabarkan tentang adat dan budaya yang ada di Sumatera Utara,” tuturnya.
***
Penulis adalah Jurnalis Masyarakat Adat di Sumatera Utara