Infokom AMAN Gelar Pelatihan Pembuatan dan Pengelolaan Website serta Membangun Mekanisme Kerja Bersama
08 November 2023 Berita Mohamad HajaziOleh Mohamad Hajazi
Pengurus Besar Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (PB AMAN) Bidang Informasi dan Komunikasi (INFOKOM) menggelar pelatihan pengembangan website dan mekanisme kerja INFOKOM bagi pengurus AMAN di Bali pada 3-5 November 2023.
Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari tersebut diikuti 15 orang peserta dari Region Bali-Nusa Tenggara, Papua, Maluku serta Pengurus Daerah (PD) yang ada di Jawa.
Koordinator INFOKOM PB AMAN, Titi Pangestu dalam sambutannya mengajak peserta yang hadir untuk terus mengkampanyekan isu perjuangan Masyarakat Adat di masing-masing kampung. Titi juga mengingatkan peserta agar tidak lupa mengangkat keunikan ritual serta cerita yang ada di wilayah adat masing-masing. Sebab, kata Titi, cerita dan ritual yang dianggap biasa di kampung kita bisa jadi menarik bagi orang di luar kampung kita.
“Ini harus kita pahami sehingga tidak ada istilah yang tidak menarik untuk ditulis dari kampung kita,” kata Titi.
Titi menyatakan semua tulisan tersebut nantinya akan dipublikasikan lewat website AMAN. Karenanya, Titi berharap kepada semua pengurus Biro INFOKOM AMAN di level wilayah maupun daerah yang sudah dilatih dalam pembuatan website untuk mampu menguasai serta mengelola websitenya sendiri. Menurut Titi, hal ini penting untuk mempermudah kerja-kerja dari organisasi terkait dengan pemberitaan sebagai wadah kampanye untuk perjuangan Masyarakat Adat di semua level komunitas yang ada.
“Website ini miliki arti penting bagi kita, selain menjadi wadah bagi teman-teman untuk menyalurkan bakat menulisnya, tapi yang lebih penting dapat digunakan sebagai wadah untuk menyuarakan perjuangan Masyarakat Adat di masing-masing komunitas adat,” ungkap Titi.
Lebih jauh, Titi Pangestu juga mendorong para pengurus wilayah untuk mengkolaborasikan pelatihan website dengan pelatihan Jurnalis Masyarakat Adat.
“Peran Jurnalis Masyarakat Adat ini harus diaktifkan di masing-masing daerah, saya berharap kawan-kawan yang sudah dilatih berkoordinasi dengan Pengurus Wilayah dan Daerah untuk bersinergi dalam mengangkat isu kampanye perjuangan Masyarakat Adat di daerahnya,” katanya.
Karena pentingnya website ini bagi perjuangan Masyarakat Adat, sebut Titi, Infokom PB AMAN akan menggelar pelatihan website secara berkesinambungan. Dikatakannya, pelatihan wesbite di Bali ini merupakan pelatihan gelombang pertama. Nantinya akan ada gelombang berikutnya.
Foto bersama Infokom AMAN Wilayah, Daerah dan Pengurus Besar. Dokumentasi AMAN
Pelatihan website berlangsung selama tiga hari. Hari pertama peserta akan diberi materi pengantar tentang website yang disampaikan oleh Giat Perwangsa, staf Infokom PB AMAN. Lalu dilanjut dengan sinkronisasi kerja website dengan media sosial serta merumuskan perencanaan tulisan di website dan kampanye di media sosial, yang disampaikan oleh Alfa Gumilang, staf Infokom PB AMAN. Kemudian peserta juga diajarkan cara mengenal Search Engine Optimization (SEO) atau optimisasi mesin pencari, serta Ke-AMAN-an digital.
Dalam pelatihan ini juga diundang Rachmat Wahidi dari Wikimedia Indonesia, yang memaparkan bagaimana Wikimedia sebagai organisasi mendukung upaya-upaya dari masyarakat sipil untuk menyampaikan pendapat dan mengakses pengetahuan. Juga dipaparkan tentang Wikipedia sebagai salah satu platform yang bisa digunakan oleh Masyarakat Adat untuk menyebarkan informasi.
Hari kedua, pengenalan website AMAN, teknis pembuatan website di pengurus wilayah dan daerah. Materi ini disampaikan oleh Farid, staf di PB AMAN dan satu pemateri undangan, Agung Riyadi yang merupakan pakar website.
Komang Era Patrisya, salah seorang peserta pelatihan, menyatakan senang bisa ikut pelatihan wesbite ini karena dengan adanya pelatihan ini membuatnya mengetahui dan lebih paham tentang bagaimana pengelolaan website. Karena selama ini, Komang mengaku belum tahu bagaimana kerja website.
“Ini pengalaman pertama saya ikut pelatihan website semenjak PW AMAN Bali terbentuk,” katanya.
Selain pelatihan website, Komang juga mengaku sangat mengharapkan adanya pelatihan jurnalistik di Bali. Menurutnya, pelatihan jurnalistik ini sangat mereka butuhkan guna memudahkan mereka menulis berbagai isu perjuangan Masyarakat Adat di Bali.
Membangun Struktur Kampanye
Pada hari ketiga, materi dikhususkan seputar membangun mekanisme kerja INFOKOM PB AMAN dan Pengurus Wilayah/Pengurus Daerah.Dalam pelatihan tersebut, tidak hanya belajar tentang sisi teknis belaka. Secara substansi, pelatihan ini juga menjadi konsolidasi Infokom PB AMAN untuk membangun struktur kampanye AMAN dengan membangun kekuatan Infokom di wilayah dan daerah. Dengan terbangunnya struktur tersebut, diharapkan informasi dan publikasi tentang perjuangan Masyarakat Adat semakin masif di dunia maya.
Pembangunan struktur Infokom ini terasa penting untuk mengisi ruang-ruang informasi, mengingat berbagai perampasan wilayah adat yang semakin masif terjadi juga tak lepas dari bagaimana para investor berpropaganda melalui medium digital.
Website dan medsos adalah medium digital yang penting bagi perjuangan Masyarakat Adat. Memanfaatkan perkembangan tekhnologi ini untuk menggalang dukungan publik bagi perjuangan.
“Dunia maya adalah ruang pertarungan tersendiri, kita harus bergerak juga di sana. Dan dengan membangun struktur Infokom di PW dan PD, maka semakin besar pula pasukan kita untuk bertarung di dunia maya,” tegas Titi.
***
Penulis adalah Jurnalis Masyarakat Adat dari Nusa Tenggara Barat