Oleh Nesta Makuba

Sembilan Dewan Adat Suku di Kabupaten Biak Numfor, Papua bersama Kainkain Karakara Byak (Dewan Adat Biak ) bersepakat untuk membentuk kepengurusan PD AMAN Biak.

Kesepakatan ini mereka ambil usai menggelar pertemuan terbatas dengan Ketua Pengurus Daerah AMAN Jayapura di Kota Biak, Papua pada 25 Mei 2024.

Sekretaris Jendral Dewan Adat Kainkain Karakara Byak, Gerald Kafiar menyatakan alasan Dewan Adat Byak mendorong agar kepengurusan PD AMAN Biak segera dibentuk karena kemitraan yang mereka bangun selama ini dengan Pengurus Besar AMAN cukup intens dan telah melebarkan jaringan hingga ke dunia Internasional. Bagi mereka, sebut Apolos, pembentukan PD AMAN Biak ini sangat penting agar bisa bersinergi menjalankan sejumlah program kerja yang sudah disusun oleh Dewan Adat Kainkain Karakara Byak di Kabupaten Biak.

“Kita perlu menjalin kerjasama dengan AMAN guna membantu Dewan Adat di Biak menjalankan program kerjanya,” kata Gerald Kafiar.

Gerald mengakui kepengurusan Dewan Adat Biak selama ini terkendala biaya dalam menjalankan program kerja. Ia berharap kerjasama yang digagas dengan AMAN nanti bisa berjalan baik agar semangat kerja Masyarakat Adat di Biak terus menyala demi kelangsungan hidup orang asli Papua di Kabupaten Biak Numfor.

“Kerjasama kami selama ini dengan mitra tetapi yang menonjol hanya AMAN dan Samdana,” ungkapnya.

Gerald menjelaskan Dewan Adat Kainkain Karakara Byak telah melaksanakan beberapa program kerja bersama Masyarakat Adat Biak seperti pendataan, program RPJM kampung dan pemetaan. Namun tidak diselesaikan secara baik sehingga kebutuhan dalam perlindungan Masyarakat Adat di Biak perlu diperkuat sehingga basis-basis Masyarakat Adat tetap terjaga dan solid.

Sudah Diusulkan

Kumeser Kafiar selaku Penanggungjawab AMAN Byak mengaku desakan untuk membentuk kepengurusan PD AMAN Biak sudah lama mereka usulkan sejak Kongres AMAN VI di Jayapura.  Ia bersama PD AMAN Jayapura berharap kepengurusan PD AMAN Biak ini cepat terbentuk.

“Biar pengurus daerahnya segera konsolidasi,” kata Kumeser Kafiar.

Mananwir Mikhael Hendrikus Korwa Bar Kabes selaku Penanggungjawab 17 Marga di  Distrik Biak Kota dan Samofa menilai kehadiran PD AMAN Biak cukup penting mengingat saat ini mereka dalam tahapan perjuangan persoalan perampasan tanah adat yang diklaim sepihak oleh kelompok lain.  Karenanya, ia berharap dengan kehadiran PD AMAN Biak nantinya diharapkan mampu menjawab persoalan Masyarakat Adat Biak.

“Saya berterimakasih kepada AMAN yang telah banyak membantu dan memberikan ruang aspirasi dan perjuangan Masyarakat Adat di Biak,” ujarnya.

Mikhael Hendrikus mengatakan kehadiran AMAN di Biak sangat penting sebagai wujud dan tindakan Masyarakat Adat yang terus bersuara dalam memperjuangankan hak-hak  Masyarakat Adat, terutama kasus-kasus perampasan tanah adat yang tidak kunjung selesai. Dikatakannya, salah satu perjuangan panjang mereka saat ini adalah berupaya mengambil kembali tanah adat yang diambil alih oleh TNI.

Yulianus Mandowen Manawir Odinwur Sawribru  mewakili Dewan Suku Forwiru Numfor  menyebut batas laut dan pergeseran batas wilayah adat di Kabupaten Biak Numfor juga menjadi perdebatan yang belum tuntas.

Ketua PD AMAN Jayapura Benhur Wally menjelaskan sebagai perwakilan di daerah, AMAN Jayapura hanya memfasilitasi alur dan proses-proses apa yang harus dilalui oleh komunitas Kainkain Karakara Byak dalam mendukung legitimasi berdirinya organisasi AMAN di Biak.  

"Kami sebagai perwakilan daerah hanya merekomendasikan sesuai AD/RT AMAN, kemudian mendoroang komunitas di Biak untuk menyepakati itu dalam sebuah forum musyawarah Masyarakat Adat yang dihadiri lebih dari separuh komunitas yang menginginkan AMAN hadir di Biak,” jelas Benhur.

Benhur menekankan kepada Dewan Adat Byak agar serius mengupayakan hal ini agar apa yang menjadi cita-cita Masyarakat Adat bisa terwujud.

“Kita berharap upaya yang dilakukan Dewan Adat Byak ini terwujud dalam waktu yang tidak lama,” Benhur.

***

Penulis adalah Jurnalis Masyarakat Adat di Jayapura, Papua

Writer : Nesta Makuba | Papua
Tag : Papua Biak