AMAN Sumba Gerak Cepat Membantu Perkampungan Masyarakat Adat Yang Terbakar
12 Desember 2025 Berita Umbu Remu Ch. Nusa MesaOleh Umbu Remu Ch. Nusa Mesa
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sumba melakukan respon cepat atas kebakaran yang melanda perkampungan Yaruwora, salah satu komunitas Masyarakat Adat di Desa Patiala Bawa, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.
Kebakaran yang terjadi beberapa hari lalu ini menyebabkan 28 rumah habis terbakar dan 139 jiwa kehilangan tempat tinggal. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran di kampung Yaruwora, namun enam orang terluka, satu diantaranya mengalami pergeseran sendi karena tertimpa bangunan yang rubuh saat mencoba memadamkan api.
Masyarakat Adat yang menjadi korban dalam peristiwa kebakaran ini juga mengalami gangguan kesehatan, seperti batuk dan pilek akibat polusi sisa asap kebakaran. Sampai saat ini penyebab kebakaran belum bisa dipastikan, tapi total kerugian ditaksir mencapai ratusan juta.
Koordinator Emergency Respon AMAN Sumba Umbu Kevin menyatakan tim AMAN Sumba telah melakukan asesmen awal dan memberikan bantuan kepada Masyarakat Adat terdampak kebakaran, termasuk menyediakan terpal untuk tempat tinggal sementara dan obat-obatan untuk mengatasi gejala batuk dan pilek. Selain itu, sebut Umbu Kevin, tim juga membantu Masyarakat Adat membersihkan sisa-sisa kebakaran yang menghanguskan rumah mereka serta memulihkan lingkungan.
Umbu Kevin mengatakan AMAN Sumba akan terus mengupayakan dan membantu semampunya untuk memastikan Masyarakat Adat terdampak mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.
“AMAN selalu respon terhadap Masyarakat Adat yang mengalami musibah, termasuk kebakaran yang terjadi di perkampungan Yaruwora,” kata Umbu Kevin pada Selasa, 9 Desember 2025.
Kampung Tertua di Sumba Barat
Kevin menjelaskan kampung Yaruwora memiliki sejarah yang panjang dan kaya, sebagai salah satu kampung Masyarakat Adat tertua di Sumba Barat. Disebutkan, kampung Yaruwora telah menjadi tempat tinggal bagi Masyarakat Adat Balirama selama berabad-abad. Kampung ini dikenal karena keindahan alamnya yang masih asri dan kekayaan budayanya yang masih terjaga.
“Semoga dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, kampung Yaruwora dapat pulih dan kembali menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi Masyarakat Adat Balirama,” ucapnya.

Tim dari AMAN Sumba menyalurkan bantuan untuk korban kebakaran di kampung Yaruwoea, komunitas Masyarakat Adat Balirama. Dokumentasi AMAN
Warisan Leluhur
Masyarakat Adat Balirama, khususnya warga kampung Yaruwora, menyambut baik upaya yang telah dilakukan oleh AMAN Sumba dalam membantu korban kebakaran.
"Kami berterima kasih kepada AMAN Sumba yang telah hadir membantu kami dalam situasi sulit ini," kata Mama Santi, warga kampung Yaruwora.
Mama Santi, salah satu warga yang rumahnya hangus terbakar. Ia mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada AMAN Sumba yang telah datang dan membantu Masyarakat Adat Balirama, khususnya kampung Yaruwora.
"Bantuan dari AMAN ini sangat berarti bagi kami," katanya dengan suara bergetar.
Mama Santi berharap selain dukungan dari AMAN, pemerintah juga dapat membantu memulihkan perkampungan Yaruwora yang telah habis terbakar. Ia khawatir jika perkampungan Yaruwora tidak segera pulih, maka warga akan membangun rumah di tempat lain. Dikatakannya, bukan tidak mungkin jika rumahnya di luar sudah bagus, maka mereka tidak akan kembali tinggal di kampung.
“Ini akan menjadi kehilangan besar bagi kami, karena kampung ini bukan hanya tempat tinggal, tapi juga merupakan warisan leluhur yang harus dijaga," ujarnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Mama Santi menjelaskan kampung Yaruwora adalah peninggalan leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan.
"Saya ingin kampung ini tetap hidup dan menjadi tempat tinggal bagi generasi penerus kami. Kami ingin mereka dapat merasakan kehidupan yang sama seperti kami, dengan nilai-nilai dan tradisi yang sama," katanya penuh harap.
***
Penulis adalah Jurnalis Masyarakat Adat di Sumba, Nusa Tenggara Timur