[caption id="attachment_3402" align="aligncenter" width="300"] Exavator PT MWJP[/caption] AMAN, Muara Tae. Warga Muara Tae (17/4) kembali menghentikan kegiatan penanaman kelapa sawit oleh PT. Munte Waniq Jaya Perkasa (MWJP). Di lokasi ditemukan 10 orang buruh harian perusahaan yang sedang menanam kelapa sawit di lahan yang digusur saat penghentian pada 11 April 2014. “Ratusan pohon kelapa sawit telah ditanam sebelumnya,” ungkap salah satu pemimpin Muara Tae Bapak Masrani via email kepada redaksi website AMAN, “Dan tidak jauh dari situ tiga unit Exavator sedang menggusur lokasi yg dipertahankan oleh warga Muara Tae,” Tidak lama kemudian, datang satu anggota Brimob yang mengaku bernama Hernadi dan satu orang anggota TNI yang bernama Didik. K dari Koramil Siluq Ngurai, serta Acting Manajer PT MWJP yang bernama Kartnedi. Mereka mengatakan bahwa para buruh perusahaan harus menanam karena diperintah oleh Manajer PT MWJP Pak Mathias. Menurut mereka, masalah penyelesaian sengketa adalah tanggungjawab bagian Comunity Development yang pada saat itu tidak bisa datang ke lokasi. Janji pertemuan, lanjut mereka, akan ditentukan oleh Pak Matias. Semua warga diminta ikut ke kantor menemui Manajer PT MWJP untuk berbicara jadwal pertemuan. Namun, warga Muara Tae menolak datang ke kantor perusahaan. “Jika mau pertemuan maka pimpinan PT MWJP harus datang ke Muara Tae,” jelas Masrani, “Dan jadwal pertemuan harus jelas karena perlu dihadiri oleh pendamping masyarakat, selama tidak ada kesepakatan dengan warga Muara Tae, maka semua kegiatan penanaman harus dihentikan,” Sementara ini kegiatan PT MWJP telah berhasil dihentikan dan tiga unit exavator telah dikeluarkan dari wilayah adat Muara Tae. Pihak PT MWJP melalui anggota Brimob, jelas Masrani, meminta pihak pendamping masyarakat Muara Tae agar menghubungi mereka untuk berkordinasi mengenai pertemuan penyelesaian sengketa di wilayah tersebut. Para buruh perusahaan sendiri mengaku baru didatangkan dua hari yg lalu oleh pihak PT MWJP dan mereka tidak pernah diberi tahu jika ada masalah di lokasi tempat mereka akan dipekerjakan. Mereka mengaku dijaga oleh Brimob dan Tentara selama bekerja.

Writer : Infokom AMAN | Jakarta