RuaiTV Menurut Aktivis Masyarakat Adat (Bag II)
23 Juli 2014 Berita Infokom AMAN“RuaiTV satu-satunya televisi local yang concern pada persoalan masyarakat adat di Kalimantan Barat,” ujar salah satu aktivis Masyarakat Adat di Kalimantan Barat Agapitus, “Pergerakan masyarakat adat sangat terbantu dengan keberadaan RuaiTV ini,” Wujud concern RuaiTV terhadap persoalan masyarakat adat, menurut Agapitus, adalah dengan memberikan ruang bagi masyarakat adat dalam pemberitaan dan juga acara-acara talkshownya. “Tidak banyak, bahkan mungkin tidak ada televisi yang memberikan ruang yang begitu besar bagi masyarakat adat seperti RuaiTV,” ujarnya, “Salah satu bentuk kepedulian RuaiTV itu antara lain adalah dengan memfasilitasi pelatihan jurnalisme warga bagi masyarakat adat.” Materi pelatihan jurnalisme warga untuk masyarakat adat itu, menurut Agapitus, antara lain adalah penggunaan kamera video (handycam maupun handphone) dan kamera foto (handphone) untuk merekam kejadian-kejadian yang terjadi di komunitas. “Dengan pelatihan jurnalistik itu, masyarakat adat menjadi paham dan memiliki ketrampilan mengenai produk video, photo dan tulisan yang layak untuk dipublikasikan di media massa,” jelasnya, “Hasil kerja jurnalistik masyarakat adat itu kemudian dipublikasian di RuaiTV,” Dengan pemberitaan RuaiTV mengenai masyarakat adat itu, termasuk hasil karya jurnlis warga masyarakat adat, lanjut Agapitus, menjadikan persoalan masyarakat adat dapat diketahui khalayak luas. “Sebelumnya kasus-kasus yang terjadi di masyarakat adat hanya menjadi konsumsi dan perbicangan di kampungnya sendiri, namun setelah muncul RuaiTV, kasus yang terjadi di masyarakat adat bisa menjadi perbincangan khalayak banyak,”jelasnya, “Pemberitaan RuaiTV mampu menerobos kendala geografis yang selama ini menghalangi terpublikasikannya persoalan masyarakat adat di kalangan masyarakat luas.” Beberapa persoalan yang terkait dengan masyarakat adat pun, lanjut Agapitus, menjadi lebih mudah diselesaikan. “Ada sebuah komunitas masyarakat adat yang selama 30 tahun tidak mendapatkan keuntungan dari perusahaan sawit di wilayahnya, namun setelah mendapatkan publikasi luas dari RuaiTV, persoalan itu menjadi perhatian para pengambil kebijakan,” jelasnya. Kepedulian RuaiTV terhadap persoalan masyarakat adat, menurut Agapitus, tidak bisa dilepaskan dari peran para pendiri dan juga stafnya yang memang memiliki perhatian lebih pada persoalan masyarakat adat. “Untuk itulah kedepan, kami berharap kepedulian terhadap masyarakat adat ini tetap dipertahankan oleh RuaiTV,” tegasnya.