Kronologis Penembakan Masyarakat Adat Meratus
29 Oktober 2014 Berita AMAN Kalimantan Selatan[caption id="attachment_4383" align="aligncenter" width="300"] sumber gambar: http://www.tribunnews.com/regional/2013/11/04/polisi-belum-tahu-motif-penembakan-caleg-pdip-yogyakarta[/caption] AMAN, 29 Oktober 2014. Masyarakat Adat Dayak Meratus banyak yang bekerja menebang kayu sisa dari perusahaan PT. Kodeco. Sisa-sisa kayu tersebutlah yang diambil untuk keperluan keberlangsungan hidup. Biasanya kayu yang di tebang antara lain adalah kayu Ulin dan kayu Meranti yang merupakan kayu keras. Namun pada Rabu, 22 Oktober 2014, sekitar jam 02.00 Wita, sebelum kejadian berlangsung Inus bersama rekan-rekannya sebanyak sebanyak 16 orang untuk menuju ke Mandewi (Kaloman) menaiki mobil pix up warna hitam menuju ke daerah Madewi. Tujuan mereka ke daerah Mandewi untuk menjenguk rekannya yang ditangkap aparat Kepolisian sebelumnya karena dituduh melakukan penebangan kayu di lokasi perusahaan, yaitu KARI dan BAHRUS yang nerupakan warga Desa Batung. Setiba ditempat kejadian belum sempat turun dari mobil langsung dihadang aparat kepolisian. Salah satu polisi berkata “ jangan bergerak” dan mereka pun langsung dihujati dengan tembakan dari aparat kepolisian. Spontan saja sopir yang tak lain adalah Inus membelokkan mobil untuk menghindar. Sementara, sebagian rekannya yang dibelakang langsung saja lari dan melompat dari mobil itu. Pak Alir salah satu korban yang lompat dari bak mobil hampir saja bernasib naas karena waktu jatuh sekitar 20 km tersangkut dibatang kayu besar. Sekitar 20 Km mobil dikejar oleh mobil aparat kepolisian sambil dihujani peluru. Aparat menggunakan 2 mobil Ranger warna hitam. Sekitar 1 jam aksi kejar-kejaran itu berlangsung di daerah Gunung Baturaya sampai kearah Gunung Tengkorak mengarah ke hutan. Mobil masih saja melaju arah hutan sambil masih si dihunjani dengan peluru. Sesampainya menyeberang sungai ban mobi kempes kena tembakan. Saat menaiki gunung tengkorak mobil pun mundur mendekati 2 mobil aparat kepolisian dan seketika itu juga tidak ada lagi bunyi tembakan yang menghujani. Namun ternyata sudah ada korban yang tewas dan luka-luka. Inus terkena tembakan dan meninggal di tempat. Ketika itu juga para aparat kepolisian meninggalkan tempat kejadian dan kawan-kawan Inus yang selamat dan bersembunyi di hutan keluar sekitar 20 menit kemudian. Adapun korban yang tewas dan luka-luka sebagai berikut : 1. Inus (Tewas ditemapt kejadian) 2. Arno (luka) 3. Suni (luka) 4. Irui (luka) 5. Sangak (luka) 6. Musin (luka) 7. Pardi (luka) 8. Utuh (luka) 9. Juan (luka) 10. Murdin (luka) 11. Nuar (luka) 12. Zainal (luka) 13. Hasan (luka) 14. Umam (luka) 15. Singkip (luka) 16. Darip (luka) 17. Akup (luka) Mayat Inus tinggal dihutan sekitar 3 jam baru keluarga datang menjemput langsung saja dibawa kerumah sakit Husada Batulicin Kab. Tanah Bumbu untuk diautopsi dan visum untuk kelengkapan penyelidikan. Hasil autopsi Alm. Inus mendapat tembakan sebnyak 3 kali di paha, pinggang dan kepala semua peluru dikeluarkan dari badan. Namun pihak keluarga justru tidak mendapatkan hasil dari autupsi dan visum tersebut dengan alasan yang berhak hanya aparat untuk menyimpan data itu. Batulicin, 26 Oktober 2014 Tim Penyusun : AMAN Kalsel