Konsolidasi Komunitas Masyarakat Adat Region Jawa
15 Desember 2014 Berita Titi Pangestu[caption id="attachment_4726" align="alignleft" width="300"] Suasana Konsolidasi Region Jawa Saat Sekjen AMAN Memberi Sambutan [/caption] Bogor 13/12/2014 - Pengurus Besar Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menyelenggarakan Konsolidasi Komunitas Masyarakat Adat Region Jawa , yang dilaksanakan pada 13-14 Desember 2014 di Panjang Jiwo Resort, Bogor Jawa Barat. Kegiatan yang mengusung tema “Pembenahan Organisasi Menuju Kedaulatan, Kemandirian, Kemartabatan Masyarakat Adat” ini dihadiri oleh utusan adat Komunitas AMAN Region Jawa. Komunitas Tengger Ngadisari, Komunitas Naga, Kp.Kuta, Kp.Dukuh, Kp. Pulo, Sedulur Sikep, Using- Jawa Timur, SABAKI, Sancang, Ciburuy, Kandangwesi, Kasepuhan Lebak Larang, Kasepuhan Ciptamulya, Kasepuhan Cisungsang, Kasepuhan Bayah, Kasepuhan Cicarucup, Kasepuhan Cirompang, Kasepuhan Cibedug, Kasepuhan Ciptagelar, Kasepuhan Ciherang, Kasepuahan Sinar Resmi, Kasepuhan Karang dan Kasepuhan Pasri Eurih.Selain utusan Adat, kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini juga dihadiri oleh Pengurus Banten Kidul- SABAKI dan Pengurus Daerah Simahiang. Konsolidasi ini dibuka oleh Sekjen AMAN, Abdon Nababan. Dalam pembukaannya, Abdon Nababan mengatakan bahwa persoalan di Jawa memang berbeda dengan daerah lain di Indonesia dan menjadi sangat penting, seperti di daerah Banten berurusan dengan Taman Nasional, Jawa Tengah yang sedang berhadapan dengan puluhan izin tambang batu kapur di area pertanian, serta di Jawa Timur mempunyai permasalahan berbeda dengan yang ada di Jawa bagian lainnya. Menurut Direktur Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (OKK) Eustubio R.R, hal yang menjadi dasar dilaksanakannya konsolidasi ini adalah rekomendasi dari Kongres Masyarakat Adat di Tobelo tahun 2012, tindaklanjut dari Rakernas ke-3 AMAN di Tumbang Malahoi tahun 2013, dan Hasil Rapat Besar PB AMAN ke-13 tahun 2014 menindaklanjuti keputusan Kongres Masyarakat Adat Nusantara, dimana salah satu mekanismenya terkait tentang komposisi kepengurusan AMAN dalam hal ini Dewam AMAN Nasional (DAMANNAS) merekomendasikan anggaran dasar rumah tangga (ADRT) keterlibatan satu laki-laki dan satu perempuan. Dalam kegiatan ini para peserta yang berasal dari berbagai komunitas adat mengulas perjalanan organisasi di Region Jawa. Selain itu para peserta juga melakukan diskusi pembahasan organisasi ke depan, dimana hasilnya akan menjadi rencana tindak lanjut. Beberapa hasil dari diskusi komunitas masyarakat adat adalah disepakatinya kepengurusan AMAN region Jawa menjadi tiga Pengurus Wilayah (PW), yaitu PW Banten, PW Jawa bagian Barat, dan PW Jawa bagian Tengah-Timur, identifikasi verikfikasi untuk anggota dan calon anggota sesuai AD-ART AMAN, konsolidasi masyarakat adat anggota dan calon anggota AMAN di Region Jawa, identifikasi dan peningkatan kapasitas untuk kader-kader dan anggota AMAN Region Jawa berdasarkan mekanisme yang ada di AMAN, dan Peningkatan kartu kader AMAN. Selain itu, Ibu Gunarti dari Komunitas Sedulur Sikep terpilih menjadi DAMANNAS Perempuan region Jawa untuk periode 2014 hingga 2017. Konsolidasi ini juga menghasilkan beberapa usulan diantaranya, mengusulkan program layanan pemetaan wilayah adat skala luas, mendorong Perda/ Keputusan Gubernur Bupati/ Walikota tentang pengakuan dan perlindungan hak-hak masyarakat adat, Penyelesaian konflik tanah dan wilayah, serta penguatan kapasitas kelembagaan dan organisasi masyarakat adat.***Titi