SEKOLAH ADAT AMAN PENJAGA PENGETAHUAN LELUHUR MASYARAKAT ADAT
27 Maret 2018 Berita Mina SusetraKongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) V tahun 2017 Di Tanjung Gusta, Sumatera Utara, telah memberi mandat kepada organisasi AMAN peningkatan kapasitas di bidang pendidikan dan kebudayaan. Untuk itu, Deputi IV menggelar pertemuan untuk membahas konsep pendidikan adat, 25 sekolah adat diseluruh nusantara bulan Januari lalu di Bogor, Jawa Barat. Pendidikan adat dijadikan sarana memperkuat identitas dan eksistensi dari komunitas. Pengetahuan tradisional di dalam pendidikan adat, menjadi nilai penting dalam pengelolaan lingkungan. Saat ini pengetahuan tradisional menjadi acuan dalam pengelolaan lingkungan dan pelestarian hutan secara global. Sistem pendidikan formal yang diperkenalkan di Indonesia merupakakan warisan kolonial Belanda sejak tahun 1930. Waktu itu, pendidikan formal masih terbatas pada kalangan tertentu saja. Sesudah tahun 1945, sistem pendidikan kolonial tetap dipertahankan menjadi struktur pendidikan yang baku di Indonesia. Kurikulum pendidikan yang dipakai saat ini, belum memasukan pengetahuan leluhur yang mengajarkan kearifan lokal dan tradisi setempat, seperti inisiatif yang anggota Barisan Adat Pemuda Nusantara (BPAN) di Kalimantan Barat mendirikan sebuah sekolah adat yang bernama Samabue yang berdiri tanggal 24 Februari 2016. Sekolah adat Samabue bertujuan menciptakan generasi muda adat yang kreatif berbudaya, menggali kembali sejarah komunitas serta suku Dayak Kanayatn, dan mempertahankan kearifan lokal di tengah arus modernisasi. Sekolah adat Samabue merupakan wujud kepedulian terhadap identitas peninggalan leluhur. Nama Samabue, diambil dari nama sebuah bukit yang dianggap sakral atau keramat bagi masyarakat adat yang berada di komunitas Binua Manyalitn. Ditempat tersebut banyak ritual adat yang diselenggarakan di bukit Samabue. Deklarasi PBB soal masyarakat adat tahun 2017, pasal 14 telah menyebutkan bahwa masyarakat adat memiliki hak membentuk sistem pendidikan sendiri. Hal ini mendorong gerakan masyarakat adat menguat di seluruh dunia, berupaya mengenalkan model pendidikan adat sebagai pendidikan alternatif. Pendidikan adat akan mengajarkan pengetahuan tradisional warisan turun temurun di komunitas adat, seperti hubungan komunitas dengan alam dan lingkungannya, hubungan dengan leluhur terkaita nilai spiritual yang mewarnai kehidupan di komunitas. Selain itu pendidikan adat juga upaya membendung terjadinya pengikisan pengetahuan tradisional akibat pengaruh kolonialisasi, globalisasi dan modernisasi. Promosi terhadap pengetahuan tradisional dan metode pendidikan adat, akan mendorong masyarakat global melihat kembali kelemahan sistem pendidikan saat ini. Mina Susetra-Deputi IV PB AMAN