Kesenian Tradisional Meriahkan Ritual Seren Taun Cisungsang Banten 2018
13 Agustus 2018 Berita Moh. Jumri dan Eka HindratiLebak, AMAN.or.id-Banyak hiburan tradisional turut meramaikan ritual Seren Taun 2018, yang diselenggarakan Kasepuhan Cisungsang, Banten. Henriana Hatra, Pengurus Daerah AMAN Banten Kidul, yang juga Sekretaris Kasepuhan Cisungsang mengungkapkan kesenian tradisional dapat menarik ribuan pengunjung untuk datang ke Desa Cisungsang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten.
Beberapa Hiburan tersebut, menurut Heriana diantaranya yaitu Gondang, Rengkong, Angklung Buhun, Kecapi, Debus, Tari Jaipong dan Karinding.
Gondang Gondang dimainkan dengan menumbuk-numbukkan halu (alu) pada lisung (lesung) yang menyimbolkan prosesi menumbuk padi seusai dipanen. Gondang yang semula dimaksudkan sebagai penghormatan terhadap Dewi Sri dimainkan berkelompok oleh belasan ibu setengah baya. Rengkong Para pemain rengkong memanggul tangkai-tangkai padi yang diikat dengan tali ijuk pada bambu jenis gombong sepanjang dua meter. Saat para pemain laki-laki dewasa yang memakai baju kampret itu berjalan, akan terdengar suara unik hasil pergesekan tali injuk dengan bambu. Angklung Buhun Angklung buhun yang berarti angklung tua atau kuno dimainkan oleh 12 hingga 14 orang. Belasan orang tersebut membunyikan instrumen angklung dengan empat nada berbeda serta alat musik tabuh dogdog lojor. Para pemain angklung buhun juga melakukan gerakan khas yaitu dua langkah ke depan dan satu langkah ke belakang. Artinya, setiap orang perlu mawas diri dan dalam setiap pekerjaan perlu sesekali melihat ke belakang. Kacapi Kacapi Sunda memiliki bentuk dan teknik memetik berbeda dengan kecapi dari daerah lain. Pada upacara adat Seren Taun Kasepuhan Cisungsang, kacapi dipertunjukkan dengan iringan pantun tradisional bahasa Sunda dan untaian doa kepada Yang Maha Kuasa. Debus Seni pertunjukan debus menampilkan kebolehan mempertahankan diri dan aksi kekebalan tubuh terhadap benda tajam. Permainan yang membutuhkan keahlian khusus ini biasanya dimainkan secara berkelompok antara delapan hingga sepuluh penampil dengan sebelumnya melakukan ritual khusus dan meminta izin kepada ketua adat. Tari Jaipong Tarian ini dimainkan oleh seorang penari dengan gerakan atraktif yang dinamis, antara tangan, bahu, pinggul yang digerakan secara lincah dan dinamis, dengan iringan musik tradisional seperti kendang, gong, saron, kecapi. Karinding Alat musik tradisional yang sudah ada sebelum ditemukan alat musik Kacapi. Cara memainkan karinding cukup sederhana, yaitu dengan menempelkan ruas tengah karinding di depan mulut yang agak terbuka, lalu memukul atau menyentir ujung ruas paling kanan karinding dengan satu jari hingga “jarum” karinding pun bergetar secara intens. Dari getar atau vibra “jarum” itulah dihasilkan suara yang nanti diresonansi oleh mulut. Suara yang dikeluarkan akan tergantung dari rongga mulut, nafas, dan lidah. Moh. Jumri-Ketua Umum BPAN dan Eka Hindrati-Infokom PB AMAN Foto : Henriana Hatra-PD Banten Kidul