Jakarta (8/8), www.aman.or.id - Desa Bentek di Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara merupakan salah satu desa yang terdampak gempa Lombok. Sejak gempa pertama pada Minggu (29/7), masyarakat Bentek sudah keluar rumah dan tinggal di posko-posko pengungsian.
Mereka masih trauma, lalu memilih untuk menetap sementara di pengungsian. Seminggu berselang, gempa dengan Skala Richter-nya meningkat 0,6 SR kembali menggoncang pulau yang populer dengan Gunung Rinjani.
Memasuki hari kesembilan di pengungsian, beberapa pengungsi terserang penyakit seperti sakit panas, masuk angin, lemas dan sebagainya. Melihat situasi tersebut, Pengurus Wilayah AMAN NTB langsung sigap menyatroni posko-posko pengungsi yang sangat memerlukan pertolongan medis.
Lalu Prima W. Putra, Ketua BPH AMAN NTB, dan Kamardi Arif, DAMANNAS Region Bali-Nusra langsung turun tangan dengan menggandeng tim dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Mataram (UNRAM).
Tim dokter sudah bekerja sejak Senin (6/8) atau sehari setelah gempa ber-Skala Richter 7,0. Bersama mereka turut bergabung dengan Santiri, yayasan milik Tjatur Kukuh, dan mahasiswa kedokteran UNRAM dalam satu tim penanganan bencana.
Mereka sejauh ini fokus pada evakuasi dan pelayanan medis. “Kami mendirikan posko bersama di kantor Santiri dan posko pelayanan di Desa Bentek, Kecamatan Gangga,” Kata Kamardi.