Jakarta, www.aman.or.id - Malam ini puluhan anggota Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) turut merayakan Hari Masyarakat Adat Sedunia yang diperingati setiap 9 Agustus, di Up In Smoke Kuningan, Jakarta. Mereka berkumpul dengan menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah.

Salah satu anggota Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Talang Mamak-Riau, Supriadi Tongka mengatakan bahwa Hari Masyarakat Adat Sedunia ini menjadi momen bagi Masyarakat Adat, khususnya komunitas-komunitas yang masih menjaga adat istiadat agar identitasnya tetap terjaga. "Hari ini menjadi momen untuk dirayakan dan dikonsolidasikan bahwa Masyarakat Adat itu ada dan wilayah adat kami bukan kosong atau tidak berpenghuni. Kita ada jauh sebelum negara ini merdeka," kata Supriadi. Supriadi juga berharap bahwa di akhir tahun pemerintahan rezim Jokowi-Jk bisa mengesahkan Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat. "Tahun ini perda dan Undang Undang Masyarakat Adat harus segera disahkan agar bisa melindungi Masyarakat Adat yang lokasi tempat tinggalnya tidak jauh dengan perusahaan-perusahaan," ungkap Supriadi. Hal yang sama diungkapkan Katarina anggota BPAN dari Kalimantan Utara bahwa negara harus memberikan ruang agar Masyarakat Adat bisa berkembang sesuai dengan adat istiadat mereka sendiri. Sehingga Masyarakat Adat dapat mengurus hidupnya dan menentukan nasibnya sendiri. "Kita harus bisa menentukan hidup kita sendiri di wilayah adat, tanpa harus dipindahkan dengan alasan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, karena kami tidak bisa hidup tanpa adanya tanah," tutup Katarina. Moh. Jumri - Ketua Umum BPAN

Writer : Moh. Jumri | Jakarta