Jakarta (12/8), www.aman.or.id - Gempa bumi mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat tidak hanya sekali. Dua guncangan besar yakni 6,4 SR dan 7,0 SR dalam waktu berselang hanya seminggu (29 Juli - 5 Agustus) meluluhlantakkan bumi Lombok. Tidak hanya itu, gempa susulan pun masih terus terjadi hingga kini.

Atas nama kemanusiaan, semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah bersatu padu untuk membantu meringankan beban mereka. Salah satu relawan, di antara relawan lainnya, yang akan turun membantu para korban adalah relawan Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Daerah Osing, Banyuwangi.

Hari ini, relawan yang dipimpin Rais ini akan bertolak menuju Lombok langsung dari Banyuwangi. Relawan yang berjumlah lima orang ini kini tengah mempersiapkan kesiapan fisik, pikiran bahkan materi yang turut akan mereka bawa.

Rais mengatakan senang bisa turut berkontribusi membantu masyarakat yang jadi korban gempa di Lombok. Ia mengaku terkejut ditunjuk sebagai koordinator rombongan. Ia juga menuturkan kalau membantu sesama yang lagi berkesusahan sudah menjadi kewajiban setiap orang. Saya sendiri, katanya, siap menjadi relawan karena turut merasakan bencana yang dialami masyarakat di Lombok dan NTB secara umum.

"Selagi masih muda dan dapat membantu sesama, saya ingin turut membantu mereka (para korban). Saya juga sudah bisa merasakan bagaimana hidup dalam kesusahan," jelasnya.

Surty Handayani, mahasiswa STHI Jentera Jakarta, langsung dari Banyuwangi melaporkan bahwa para relawan baru saja mendapatkan karpet dan logistik lainnya untuk dikemas dan dibawa ke Lombok.

Surty mengatakan bahwa ia tetap mengawal rombongan relawan yang akan berangkat sembari berkoordinasi dengan Annas, Direktorat Dukungan Komunitas PB AMAN.

Jakob Siringoringo - Infokom PB AMAN

Writer : Jakob Siringoringo | Jakarta