FILOSOPI RUMAH ADAT JANG

1.Lingkaran sudut segi 5(Lima) menurut titik titik garis : adalah pondasi bangunan bersama lantai sebagai alas dasar dari bangunan ini dan bangunan ini terdiri dari waktu sholat 5(lima) waktu sehari semalam di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang – undang dasar 1945 (Alas bangunan)

2.Tiang rumah berjumlah 17(tujuh belas) buah, maka adat rejang ini bersendi dengan sya’rak setiap sya’rak bersendi dengan kitabullah : berati tiang agama ada 17(tujuh belas) rekat dalam satu hari satu malam merupakan kewajiban yang harusa dijalan kan berdasarkan atau pedoman kepada firman tuhan dan hadist nabi

3.Anak tangga rumah adat berjumlah 13(tiga belas)buah ini melambangkan rukun di dalam sholat . di dalam adat dapat pula di artikan sebagai berikut :
1. Ketepatan waktu
2. Cara yang harusa di lakukan
3. Penyampaian dan nasehat yang benar
4. lemah lembut
5. Nasehat /menasehati
6. Tujuan yang akan di capai
7. Mengajukan pendapat
8. himpunan
9. pemecahan
10. pertimbangan
11. kesepakatan
12. Hasil atau notulen rapat
13. Tanda tangan /saling mentaati

4. Pintu di tegah sama lurus dengan tangga yang berarti dikatakan adat itu lurus , transparan, datang tampak muka,
pulang tmpak belakang.

5. Suyok yang ada dio kiri kanan rumah adat hal ini melambangkan seluruh masyarakat yang ada di rejag lebong harus di rangkul dan dilindungi tidak memandang agama , suku , ras dan rtnis

6.Gambar asosoris yang ada di atas rumah adat hal ini melambangkkan supaya bangsa rejang untuk mengingat bahwa
bangsa kita pernah dijajah oleh bangsa asing.

sumber : kelpeak hukum adat jang

Arsitektur Rumah Adat Rejang

Rumah tradisional Rejang asli disebut dengan istilah Umeak Potong Jang. Umeak berarti rumah, Potong berarti buatan, dan Jang maksudnya Rejang. Jadi, Umeak Potong Jang = rumah buatan rejang. Rumah ini juga biasa disebut Umeak-An, dimana An berarti kuno/lama. Umeak-an = rumah lama. Keberadaan rumah asli rejang ini boleh dikatakan sudah musnah. Menurut orang tua yang masih ingat detail rumah asli ini, rumah yang masih ada sekarang sudah dipengaruhi oleh potongan Meranjat (suku bangsa yang ada di kab. Ogan Komering Ulu Sum-Sel). Perbedaan rumah asli dan yang dipengaruhi Meranjat terletak pada bubungan. Umeak Potong Jang memiliki bubungan melintang, sehingga tritisan atap/ cucuran menghadap ke depan dan belakang. Sedangkan yang dipengaruhi Meranjat, memiliki bubungan membujur sehingga tritisan menghadap ke samping.

Bentuk bagian-bagian

Umeak potong jang memiliki bubungan jembatan dengan teblayeaa (pelayaran) di kiri dan kanan. Atap depan dan belakang makin menurun.
Lantai bagian berendo (beranda/teras) dan dapur dibuat lebih rendah dari badan rumah.
Bentuk pintu dan jendela segi empat, membuka ke dalam atau ke samping.
Tiang rumah besar dengan beginting tengah(kecil di tengah)
Tangga dibuat dari papan tebal dengan lebar selebar pintu berendo
Plafonnya tergantung pada kasau atap, tidak berpagu
Di atas ruang tengah bagian belakang ada ruangan berbentuk loteng yang disebut geligei

Susunan Ruang
susunan ruang Umeak Potong Jang atau Umeak-an terdiri dari(Lihat Gambar Di bawah )


Berendo
Panjang berendo selebar rumah. Lantainya lebih rendah depicing (selangkah dari bagian dalam). Berendo memiliki fungsi social (tempat berbincang pagi dan sore dengan tamu dan tetangga akrab, menegur orang lewat, bermain ank-anak), fungsi ekonomis (tempat menukang, membuat alat transportasi), dan tempat menjemur pakaian.

Umeak Danea
Merupakan bagian ruang dalam paling depan. Umeak dana ini berfungsi sebagai tempat menerima tamu, musyawarah, tempat duduk para bujang waktu bersyair, dan tempat duduk tamu anak gadis.
Pedukuak
Merupakan tempat tidur orang tua, juga terdapat pemenyap atau tempat menyimpan barang berharga dan tikar.

Geligei
Loteng di atas pedukuak dan R. menyambei. Merupakan ruang tidur anak gadis dan tempat mereka menyambut tamu teman perempuannya. Tangga untuk naik ke geligei dapat di naik-turunkan. (lihat gambar potongan A-A)

Ruang menyambei
Merupakan ruangan tempat perempuan menyambei. Ruangan ini dibatasi dengan sekat berupa jendela tak bertutup. Gang yang terdapat di ruang ini merupakan jalan menuju dapur (lihat gambar potongan A-A)

Dopoa (Dapur)
Merupakan tempat untuk memasak, berdiang, dan tempat makan.

Ga-ang
Bagian dari Dopoa(dapur), dekat tangga luar belakang. Ga-ang merupakan ruang terbuka seperti berendo. Berfungsi tempat mencuci, menyimpan air, dan menjemur bahan makanan. Lantainya terbuat dari bambu bulat, sehingga waktu mencuci, air langsung mengalir ke bawah. Di ujung ga-ang terdapat Kepato Lesat Buluak Bioa (rak-rak tempat perian dan bambu air)
susunan dan fungsi ruang ini sangat ditaati oleh masyarakat Rejang. bagi mereka, malanggar susunan dan fungsi ruang pada rumah ini sama dengan melanggar adat istiadat..

Sumber : prestylarasati.wordpress.com

Sumber : http://bengkulu.aman.or.id/2018/03/26/filosopi-arsitektur-rumah-adat-rejang/