Oleh Dinda Anggun Lestari

Masyarakat Adat Osing tinggal dan tersebar di beberapa titik Kabupaten Banyuwangi. Mereka memegang teguh adat dan tradisi, salah satunya melewati pengetahuan lokal yang disampaikan oleh para tetua. Komunitas Masyarakat Adat Osing Rejopuro, salah satu komunitas Masyarakat Adat yang terletak di Desa Kampunganyar, Kec. Glagah, Kab. Banyuwangi, memiliki sumber mata air besar mengairi daerah hilir, sumber yang diberi nama sumber Kajar/Mangarang.

Aktivitas Masyarakat Adat Rejopuro pergi ke sawah, kebun, dan ladang. Mereka menanam buah dan sayur-sayuran dikebunnya sendiri. Tak banyak dari mereka juga menjual hasil panen ke pasar. Selain menanam, mereka aktif berdagang. Adanya sumber mata air Mangarang, dimanfaatkan oleh masyarakat membangun Wisata Pemandian Seladahan. Disitulah masyarakat Rejopuro bisa berdagang dan memenuhi kebutuhan perekonomiannya.

Masyarakat Adat Osing memiliki sejarah kebudayaan agraris yang sangat kuat. Hal ini dapat diketahui dari lanskap, mata pencaharian, serta ritual adat yang mereka jalankan memiliki jejak kental akan corak agraris. Dahulu mereka memiliki lumbung pangan, terkhusus lumbung padi yang dimiliki secara kolektif. Menyimpan cadangan bahan pangan untuk beberapa waktu kedepan. Seperti apa yang dituturkan oleh ketua adat Rejopuro bapak Sarino:

“Bengen magih duwe lumbung pari disisani disimpen ning lumbung. Di umani dinggo bibit. Saiki duwe pari Jowo sing duwe lumbung.” Ucapnya dalam bahasa Osing yang artinya "Dahulu masih punya lumbung padi, disisakan lalu disimpan di lumbung. Di sisakan untuk bibit. Sekarang punya padi jenis Jawa tidak punya lumbungnya".

Masyarakat Osing Rejopuro sekarang tidak memiliki lumbung padi secara kolektif maupun pribadi. Setelah memanen, biasanya padi langsung dijual dan disisakan untuk konsumsi pribadi serta bibit tanam padi untuk penanaman selanjutnya.

Akibat Perubahan Iklim

Tak sedikit dari petani yang beralih tanam dari padi menjadi tumbuhan holtikultura, seperti lombok dan jagung. Alasan utamanya karena hasil panen padi kian menurun. Jika mereka tetap menanam padi, hasilnya sedikit. Seperti di Komunitas Masyarakat Adat Osing Rejopuro, ada dua faktor yang mempengaruhi petani beralih tanam padi menjadi tanaman holtikultura yaitu populasi tikus meningkat dan musim sulit diprediksi. Seperti keterangan yang disampaikan oleh Bapak Sarino, musuh alami yang dihadapi sekarang adalah jumlah predator pemangsa tikus habis di tembak untuk dikonsumsi, hal ini mempengaruhi peningkatan populasi tikus.

Studi national geographic menjelaskan, meningkatnya suhu global juga mempengaruhi perkembangbiakan tikus. Suhu ini membuat perkembangbiakan tikus semakin subur, sehingga populasinya meledak.

Dokumentasi Pribadi, Ibu Suryati dan Ibu Sunarti sedang mengupas pala hasil tanam dari kebunnya sendiri.

Masyarakat Adat Rejopuro memanfaatkan kebun dan ladang pribadi untuk kebutuhan ketersediaan bahan pangan. Ibu-ibu anggota perempuan AMAN Osing yang dijumpai pada 23 Juli 2025, menceritakan mengenai tumbuh-tumbuhan yang saat ini ditanam di kebunnya sendiri ada pohon durian, manggis, langsat, duku, kepundung, dan pala. Sedangkan sayur-sayuran seperti kangkung, pakis, jonggol, kemendelan, dan genjer, tumbuh liar di sawah. Mereka juga menyampaikan penggunaan obat pestisida di sawah, selain merusak lingkungan juga merusak bahan pangan yang hidup liar di sawah, seperti kangkung dan pakis, mereka harus melihat kondisi sawah apakah baru saja diobati atau tidak. Pengaruhnya pada bahan pangan yang akan mereka ambil. Bahkan saat ini masyarakat enggan mengambil bahan pangan dari sawah karena takut keracunan akibat penggunaan obat pestisida berlebihan. Alhasil lebih memilih membeli bahan pangan di tukang sayur.

Perubahan iklim tidak hanya berdampak bagi lingkungan, tetapi semua aspek, mulai dari sosial, budaya, dan ekonomi. Munculnya pola konsumtif membuat seseorang harus bertahan ditengah tuntutan ekonomi yang kian komplek. Hilangnya lumbung pangan serta perubahan iklim, perlahan menjadi ancaman Masyarakat Osing kehilangan budaya agrarisnya.

Writer : Dinda Anggun Lestari | Osing
Tag : Krisis Iklim The Answer Is Us