Gugus Tugas Tanggap Darurat #AMANkanCOVID19 AMAN Wilayah Nusa Bunga Bagi-bagi Masker
01 Mei 2020 Debat Capres Simon WelanSimon Welan Infokom AMAN Nusa Bunga
Untuk mencegah penyebaran COVID-19 agar tidak meluas sampai ke desa-desa, Gugus Tugas Tanggap Darurat AMANkanCOVID-19, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Nusa Bunga membagikan masker secara gratis kepada Masyarakat Adat yang ada di wilayah Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende. Pada Rabu, 29 April, 2020, kegiatan pembagian masker sebanyak 700 lembar kepada anggota komunitas adat di beberapa titik. Di antaranya di Komunitas Adat Roa di Desa Roa, Komunitas Adat Saga di Desa Saga, Komunitas Adat Wolomoni di Desa Niowula, Komunitas Adat Wolomasi di Desa Wolomasi, Komunitas Adat Sipijena di Desa Sipijena dan Desa Wolofeo, Kecamatan Detusoko. Ketua AMAN Wilayah Nusa Bunga, Philipus Kami yang terjun langsung bersama tim AMANkanCOVID19 AMAN Nusa Bunga di Wolofeo – Detusoko mengatakan, kegiatan pembagian masker kepada komunitas adat ini merupakan bentuk kepedulian dan aksi kemanusiaan terhadap Masyarakat Adat yang terkena dampak penyebaran COVID-19 yang hingga saat ini masih mewabah di Indonesia. “Masyarakat Adat harus disiapkan terhadap bahaya penyebaran virus COVID-19 yang sangat berbahaya dan sudah memakan korban yang demikian banyak ini,” kata Philipus. Philipus Kami melanjutkan selain pembagian masker kepada masyarakat, pihaknya melakukan edukasi kepada Masyarakat Adat terkait bahaya COVID-19. Tujuannya agar Masyarakat Adat dapat dengan sungguh-sungguh mempersiapkan diri, keluarga dan seluruh komunitas setempat untuk dapat memulai dengan gaya hidup sehat mengikuti protokoler kesehatan yang dianjurkan pemerintah. “Edukasi tentang protokoler kesehatan kepada Masyarakat Adat untuk hidup sehat dengan selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan selalu menggunakan masker merupakan hal yang sangat penting dalam mencegah penyebaran COVID-19,” lanjut Philipus Kami. Ditambahkan Philipus, di samping mengikuti anjuran pemerintah, Masyarakat Adat juga harus memproteksi diri dan lingkungan sekitarnya agar tidak terjadi arus keluar masuk kampung secara bebas. Terutama bagi pendatang baru yang tidak dikenal maupun warga anggota komunitas Masyarakat Adat yang datang dari zona merah. “Masyarakat Adat harus terlibat dalam aksi untuk memantau pergerakan orang – orang yang keluar masuk kampung dan melakukan koordinasi dengan pemerintah desa untuk membangun Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) seperti dulu),” tuturnya. Mantan anggota DPRD Ende ini juga menyerukan kepada setiap komunitas Masyarakat Adat untuk menjaga kestabilan stok pangan tiap rumah tangga. Ia mengingatkan agar Masyarakat Adat untuk tetap melakukan aktivitas berkebun maupun berladang dan tidak melakukan pemborosan terhadap persediaan pangan. Sebab hingga saat ini, bencana wabah COVID-19 belum dapat diprediksikan berakhirnya. “Terus ke kebun ataupun ke ladang untuk menjaga stok pangan. Hindari gaya hidup boros dan jauhkan kerumunan orang banyak karena dengan begitu kita dapat membantu diri kita sendiri, keluarga dan pemerintah dalam menghadapi bencana COVID-19 yang terjadi saat ini. Salam Sehat. Tetap di rumah dengan hidup bersih. Jadilah dirimu menjadi garda terdepan. Jangan lupa pakai masker,” demikian pesan Ketua BPH AMAN Wilayah Nusa Bunga. Sementara itu Mosalaki Desa Adat Saga, Aloysius Rasi saat menerima bantuan masker yang diberikan untuk komunitas adatnya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada AMAN. Ia terutama menyorot soal upaya untuk memberikan bantuan masker kepada Masyarakat Adat Saga karena hingga saat ini mereka belum menerima bantuan apa pun sejak mewabahnya COVID-19 di Indonesia. Lebih lanjut, Aloysius berjanji pihaknya akan membagikan masker tersebut secara merata kepada setiap anggota komunitas Masyarakat Adat Saga agar dapat menggunakannya untuk mencegah terjadinya penyebaran COVID-19 di dalam komunitas mereka. “Kami berterima kasih atas pemberian masker ini dan kita akan bagikan kepada Masyarakat Adat yang ada di sini. Kita akan coba bagikan setiap keluarga dapat satu dan jika masih kurang maka kita akan menambahkan kekurangan tersebut dengan persediaan yang telah disediakan pemerintah desa,” tutur Aloysius Rasi. Hal serupa juga diungkapkan Philipus Loba, Kepala Desa Wolofeo, yang sebelumnya telah melakukan koordinasi dengan para Mosalaki setempat perihal penyerahan masker oleh tim tanggap darurat AMANkanCOVID19 AMAN Wilayah Nusa Bunga. Oleh Pemerintah Desa Wolofeo, penyerahan masker tersebut dilakukan di rumah adat, sebagai bentuk penghormatan. Philipus Loba mengakui bahwa ada tiga (3) unsur penting dalam kehidupan bermasyarakat di desa,yaitu pemerintah, adat dan gereja. Apa yang disebut pemerintah sebagai masyarakat, yang dirujuk Mosalaki sebagai ana kalo fai walu dan dimaksud oleh gereja sebagai umat, merupakan pribadi yang sama. “Kami telah melakukan koordinasi dengan pihak Mosalaki dan pihak gereja untuk secara bersama-sama melakukan pencegahan terhadap penyebaran COVID-19 di desa masing-masing. Itu sebabnya kami sangat berterimakasih kepada AMAN yang telah memberikan masker kepada Masyarakat Adat yang ada di sini,” pungkas Loba.