Jokowi Presiden Rakyat
10 Juni 2014 Politik Infokom AMANTerbukti Selalu Atasi Persoalan Rakyat Tanpa Kekerasan MEDAN, KOMPAS, 9 Juni 2014 —Ribuan warga Sumatera Utara yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Sumatera Utara mendeklarasikan diri mendukung capres-cawapres nomor 2, Joko Widodo-Jusuf Kalla. Mereka meyakini Jokowi adalah sejarah baru bagi Indonesia karena presiden pertama kalinya yang benar-benar dari rakyat biasa dan menyelesaikan masalah rakyat tanpa kekerasan. Deklarasi juga dihadiri aktivis lingkungan Emmy Hafild dan Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Pusat Abdon Nababan. Deklarasi diselenggarakan di lahan jaluran—lahan sengketa sejak munculnya kapitalisasi perkebunan di Sumatera Timur—di Desa Tanjung Gusta, Kecamatan Helvetia, Deli Serdang, Minggu (8/6). ”Jokowi adalah presiden rakyat. Kami berterima kasih kepada PDI-P yang memberikan mandat kepada Jokowi untuk menjadi presiden,” tutur Ketua Badan Pengurus Harian Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman) Sumatera Utara Harun Nuh. Ia mengaku baru dalam pemilu presiden kali ini akan menggunakan hak pilihnya. Dalam kesempatan itu, politisi dari PDI-P, Budiman Sudjatmiko, juga membacakan poin-poin visi-misi Jokowi-JK yang menyatakan adanya pengakuan dan pemulihan hak masyarakat adat dan sumber daya alam. Abdon juga mengingatkan warga bahwa Jokowi berhasil menyelesaikan banyak masalah rakyat tanpa kekerasan, seperti pemindahan Pasar Tanah Abang. Ratusan kelompok relawan Minggu pertama kampanye, yang dimulai 4 Juni, dukungan kepada Jokowi-JK terus mengalir. Di Makassar dan sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan, sejumlah organisasi dan kelompok masyarakat menyatakan siap menjadi relawan. Hingga kini tercatat sudah ratusan kelompok dan organisasi yang mendeklarasikan diri sebagai relawan dan pendukung Jokowi-JK. Kemarin setidaknya empat kelompok, yakni gabungan pengusaha, warga NTT Pecinta Komodo, Forum Indonesia, dan Persaudaraan Perempuan, mendeklarasikan diri sebagai relawan dan pendukung Jokowi-JK. ”Kami berharap warga NTT di mana saja mau mendukung pasangan Jokowi-JK. Pak JK banyak bantu kampung kami, di antaranya mengampanyekan komodo sebagai salah satu keajaiban dunia,” kata Filianus Nandu, Sekretaris Kerukunan Warga NTT di Makassar. Berdasarkan data yang ada pada Tim Gabungan Partai Pengusung Jokowi-JK, hingga kini sudah ratusan organisasi dan kelompok masyarakat di Sulawesi Selatan yang mendeklarasikan diri sebagai tim pemenangan ataupun relawan. ”Bahkan, untuk beberapa hari ke depan, masih akan ada deklarasi tim pemenangan dan relawan di sejumlah kabupaten, dengan jumlah massa yang hingga ribuan,” kata Abbas Hady, Juru Bicara Tim Gabungan Partai Pengusung Jokowi-JK Wilayah Sulawesi Selatan, di Makassar, kemarin. Deklarasi, kata Abbas, antara lain akan dilakukan di Kabupaten Luwu Timur, Luwu Utara, Tana Toraja, Toraja Utara, dan Bulukumba. Umat lintas agama Tim Ny Mufidah Jusuf Kalla kemarin juga menerima dukungan di Pesantren Cipasung, Desa Cipakat, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Pesantren yang dibangun ulama besar Nahdlatul Ulama (NU), KH Ruhiyat, pada 1931 itu kini memiliki sekitar 7.000 santri. Ketua Muslimat NU Jawa Barat Ella Giri Komala mengajak para anggota muslimat di Jawa Barat mendukung Jokowi-JK. Apalagi, JK adalah Ketua Dewan Masjid Indonesia dan salah satu pengurus pusat PBNU. Sabtu (7/6), sekitar 2.000 pandita dan pemimpin Majelis Buddha Dharma Indonesia memberikan dukungan moral kepada Jokowi-JK di Megamendung, Bogor. ”Saya berharap umat Buddha di Indonesia bisa berjuang bersama-sama dengan Pak Jokowi,” kata Ketua Umum Majelis Buddha Dharma Indonesia Pandita Herwindra Aiko Senosoenoto. (WSI/REN/DMU)