Oleh Titi Pangestu

Dalam rangka menuju Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI, rombongan Pengurus Besar (PB) AMAN beserta Dewan AMAN Nasional (DAMANNAS) melakukan sejumlah audiensi dengan pihak pemerintah pada Rabu (24/11/2021) di Jayapura, Papua.

Dalam kunjungan pertama yang dilakukan di Kantor Gubernur Papua, rombongan PB AMAN beserta DAMANNAS diterima oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Ridwan Rumasukun.

Dalam pertemuan tersebut, Sekjen AMAN Rukka Sombolinggi menyampaikan bahwa audiensi dilakukan untuk meminta izin kepada Gubernur Papua untuk menjadi pelindung untuk KMAN VI.

“Kami datang dengan tujuan mendapatkan dukungan dari Gubernur Papua untuk penyelenggaran KMAN VI pada Oktober 2021 mendatang sekaligus (memohonkan Gubernur Papua) menjadi pelindung dalam pelaksanaannya, ucap Rukka. “Pada Kongres tersebut akan hadir lebih dari lima ribu orang dari komunitas anggota AMAN ditambah peninjau dari mancanegara yang jumlahnya sekitar 30 persen dari jumlah peserta yang hadir. Kami hadir di sini sebagai saudara, bukan tamu. Semuanya akan berkumpul di Komunitas Masyarakat Adat Tabi, tinggal di rumah-rumah penduduk, makan dari yang biasa dikonsumsi oleh Masyarakat Adat di sana karena kami saudara.

Menanggapi hal tersebut, Sekda Provinsi Papua menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan KMAN VI. “Kami bersedia untuk menjadi pelindung event besar Masyarakat Adat tersebut dan mendukung dalam pelaksanaannya.

Setelah melakukan audiensi di Kantor Gubernur Papua, rombongan bergegas menuju Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) di Jl. Dr. Sam Ratulangi, Jayapura untuk bertemu dengan Ketua DPRP.

Dalam audiensi yang diawali dengan makan siang bersama, Ketua DPRP Jhony Banua Rouw mengatakan bahwa ia memiliki keyakinan acara itu akan sukses dan aman.

Sesuai dengan permintaan tadi, untuk saya menjadi pelindung, kami akan bersedia,” ucapnya. Ia mengutarakan akan pula berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk perizinan yang diperlukan untuk kedatangan peserta dan tamu, termasuk yang dari luar negeri. Jhony menambahkan, “Jika sudah ada datanya, kami akan bicarakan dengan Kanwil Hukum dan HAM (Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia) terkait hal tersebut.

Rukka Sombolinggi mengatakan,Kami ingin Masyarakat Adat di Papua menjadi salah satu fokus yang tampil dalam KMAN VI.

Menanggapi hal tersebut, Jhony Banua Rouw menyatakan,Kami percaya dengan event ini akan berdampak bagi Masyarakat Papua. Perekonomian kita akan meningkat. Torang (kita) pasti bisa.

Terkait dengan kampung adat, ia juga menambahkan bahwa saat ini baru saja selesai mengurus kampung adat dan sedang menunggu nomor registrasi. Hal itu merupakan upaya baik dalam mendorong perlindungan terhadap Masyarakat Adat.

Kunjungan terakhir dari rombongan AMAN, adalah menuju Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP). Dalam kunjungan tersebut, Sekjen AMAN menyampaikan tujuannya untuk meminta izin kepada Ketua MRP agar bersama Gubernur Papua dan Ketua DPRP menjadi pelindung dalam pelaksanaan KMAN VI nanti.

Ketua MRP Timotius Murid mengatakan,Kita masih punya waktu sekitar 11 bulan. Atas dasar ini, kami menyatakan akan ikut berpartisipasi dalam kegiatan KMAN VI. Mari, kita sukseskan!

MRP  juga akan membentuk panita khusus untuk penyelenggaraan KMAN VI.

Timotius juga menambahkan bahwa MRP dan AMAN memiliki kesamaan dalam tujuan bersama.

Audiens AMAN bersama MRP. Sumber foto: Dokumentasi AMAN.

Sebenarnya, kita memiliki tujuan yang sama, misi dan visi yang sama, yaitu selamatkan tanah dan manusia, ucapnya.

Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Bupati Kabupaten Jayapura yang sekaligus menjadi Ketua Panitia KMAN VI, yakni Mathius Awoitauw. Ia pun menyatakan dukungannya dalam pelaksanaan KMAN VI dari pembukaan hingga selesai.

“Papua ini Indonesia mini,” katanya, “karena semua suku ada di sini dan kami tinggi akan toleransi, baik secara budaya, agama, dan lainnya. Setelah ini, kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dan akan mengusahakan presiden untuk hadir dalam pembukaan. Saya melihat kegiatan ini akan meningkatkan persaudaraan antara kita.”

Setelah ditetapkan dalam Rapat Pengurus Besar (RPB) AMAN XXVIII, KMAN VI mengusung tema “Bersatu Pulihkan Kedaulatan Masyarakat Adat untuk Menjaga Identitas Kebangsaaan Indonesia yang Beragam dan Tangguh Menghadapi Krisis” dan direncanakan akan berlangsung pada 24-30 Oktober 2022. Pelaksanaan KMAN VI di Komunitas Masyarakat Adat Tabi, Papua, merupakan bagian dari hasil keputusan KMAN V di Tanjung Gusta, Sumatera Utara pada 2017 silam.

***

Writer : Titi Pangestu | Jakarta
Tag : KMAN VI Papua RPB AMAN XXVIII