Oleh Apriadi Gunawan

Pujian serta dukungan terus mengalir untuk Michelin Sallata usai ditetapkan sebagai Ketua Umum Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN). Perempuan asal Komunitas Masyarakat Adat Mengkendek Toraya, Sulawesi Selatan itu berhasil mengukir sejarah dengan menjadi perempuan pertama yang memimpin organisasi pemuda adat sayap AMAN.

Michelin terpilih secara demokratis sebagai Ketua Umum BPAN untuk periode 2022-2026 setelah melalui proses musyawarah yang alot. Pemilihan berlangsung secara virtual bertepatan dengan Peringatan Hari Ulang Tahun BPAN ke-10 pada Sabtu (29/1/2022).

Selain memilih ketua umum, pemuda adat anggota BPAN juga melakukan musyawarah untuk menetapkan Anggota Dewan Pemuda Adat Nusantara untuk periode yang sama, yaitu Sharles Ulimpa dan Masna dari Region Papua, Filo Karundeng dan Mega Pantow dari Region Sulawesi, Rinto Kartika dan Natalia Kori dari Region Kalimantan, Venedio Nala Ardisa dan Sucia Lisdamara dari Region Jawa, Ade Mbojo Purnawirawan dan Lusia Eritha dari Region Bali-Nusra, Darsen Saputra dan Ellan Cahayu dari Region Sumatera, serta Yonda Matital dan Said Lajali Arloy dari Region Kepulauan Maluku.

Proses pemilihan yang menjadi rangkaian acara Jambore Nasional IV BPAN selama lima hari itu, telah pula diawali dengan penjaringan satu calon ketua umum dari masing-masing region. Meski terdapat tujuh region yang mengajukan kandidat, namun - sesuai kriteria statua musyawarah - diperoleh lima calon yang kemudian mengerucut menjadi dua calon, yaitu Michelin Sallata dari Region Sulawesi dan Yusuf Roni dari Region Kalimantan.

Kedua calon itu diberi kesempatan oleh peserta untuk melakukan musyawarah mufakat untuk menentukan siapa di antara mereka yang hendak menjadi ketua umum. Musyawarah keduanya sempat mengalami kebuntuan hingga harus dilakukan proses lanjutan, di mana keduanya berpeluang menyampaikan visi dan misi. Akhirnya, Michelin mendapat dukungan dari enam region, sedangkan Roni hanya satu dukungan dari regionnya. Usai memperoleh dukungan dari seluruh region, kedua calon kembali bermusyawarah untuk akhirnya tiba pada keputusan menyetujui Michelin sebagai Ketua Umum BPAN yang baru.

Terpilihnya Michelin sebagai Ketua Umum BPAN, tidak diragukan lagi karena sosok perempuan berusia 25 tahun itu sudah dikenal di kalangan para pemuda adat di Nusantara. Kerja-kerjanya untuk komunitas Masyarakat Adat pun telah terbukti, tidak hanya di dalam negeri, tapi juga luar negeri.

Michelin Sallata dan Najwa Shihab

Dalam beberapa kesempatan, perempuan lulusan S1 Pendidikan Bahasa Inggris dari Universitas Kristen Satya Wacana tersebut dipercaya oleh AMAN menjadi pembicara di forum internasional untuk mengampanyekan program-program yang tengah digagas dan dijalankan oleh BPAN. Pengalaman itu membuat anak pertama dari dua bersaudara pasangan Misel Sallata dan Berthyna Adherline Tukkeng, bertambah matang dan diyakini mampu menahkodai BPAN yang sebagian besar anggotanya masih didominasi oleh laki-laki.

Michelin mengatakan bahwa anggota perempuan adat di BPAN masih kurang karena sejauh ini masih banyak laki-laki. Ini banyak ditemukan di berbagai region, termasuk Sulawesi, yang masih memahami kalau pemimpin itu seolah harus laki-laki.

“Saya harap, ketika saya jadi Ketua Umum BPAN perempuan pertama, di sini teman-teman perempuan bisa bangkit dan terlihat partsipasinya dalam pergerakan komunitas Masyarakat Adat,” katanya.

Michelin mengaku telah bergabung di BPAN sejak 2019. Ia mengungkapkan bahwa ada banyak kesan yang dirasakannya selama bergabung dengan BPAN, terutama terkait dengan gerakan pemuda adat yang tidak hanya dijumpai di Indonesia, tapi juga mancanegara.

Ia menyatakan rasa terima kasih telah diberikan kepercayaan menjadi Ketua Umum BPAN. Bagi Michelin, jabatan tersebut merupakan amanah yang harus dipikul dengan penuh tanggung jawab dan kerja tuntas.

Perempuan yang pernah dinobatkan sebagai Duta Bawaslu Pemilih Pemula 2014 dan Pemuda Indonesia Sulawesi Selatan 2019 itu, mengaku telah menyiapkan program penguatan Gerakan Pulang Kampung. Program itu akan ditopang dengan pemberdayaan pengurus kampung.

“Saya akan memfasilitasi segala kebutuhan teman-teman pemuda adat, terutama dalam menggerakkan Gerakan Pulang Kampung,” kata Michelin usai ditetapkan sebagai Ketua Umum BPAN pada Minggu (30/1/2022).

Michelin sendiri punya cita-cita untuk menjadikan Gerakan Pulang Kampung yang digagas oleh BPAN itu, menjadi program yang go international. Ia menyebut bahwa sejauh ini, sudah ada beberapa negara yang telah mengadopsi gerakan tersebut dalam dua tahun terakhir.

“Sebenarnya Gerakan Pulang Kampung awalnya digagas BPAN,” katanya saat menceritakan pengalamannya menjadi pembicara di salah satu forum kecil Konferensi Tingkat Tinggi Iklim COP 26 untuk memperkenalkan Gerakan Pulang Kampung. “Setelah teman-teman dari luar negeri melihat, mereka mengadopsi. Semua itu sudah berjalan dalam dua tahun belakangan ini di beberapa negara.”

Michelin berharap kalau apa yang dilakukan oleh BPAN, dapat menjadi percontohan karena ketika banyak pemuda adat yang pulang kampung, itu bisa dipromosikan lewat film pendek.

“Itu sementara yang akan kita lakukan,” ujarnya sembari optimis bahwa Gerakan Pulang Kampung akan banyak ditiru oleh para pemuda adat di negara-negara lain.

Sekjen AMAN Rukka Sombolinggi mengucapkan selamat atas terpilihnya Michelin Sallata sebagai Ketua Umum BPAN dengan mengungkapkan bahwa tugasnya dalam empat tahun ke depan, menjadi sangat penting.

“Saat ini, pemuda adat merupakan salah satu penentu keberlangsungan Ibu Bumi kita dan umat manusia ke depan,” kata Rukka. Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa dengan dukungan dari semua anggota, organisasi induk, para tetua di kampung, dan para sahabat Masyarakat Adat, BPAN akan mampu memperkuat diri.

Menurutnya, kader-kader BPAN bisa menjadi pemimpin di garis depan untuk memperjuangkan bumi dan terus memperkuat Gerakan Pulang Kampung.

“Saat ini, Gerakan Pulang Kampung telah menunjukkan bukti bahwa Masyarakat Adat yang dipimpin oleh generasi muda, akan tetap bertahan,” ucap Sekjen AMAN tersebut.

***

Writer : Apriadi Gunawan | Jakarta