Jakarta, 13 April 2016 – “Kaki kami di cor sebagai bentuk kemarahan seorang Ibu yang wilayahnya mau dijadikan pabrik semen dan tambang sudah terbelengguh. Aku gak tau rasanya bagaimana, daripada sakitnya nanti mending sekarang. Sakit sekarang tidak seberapa dibandingkan nantinya menyangkut anak cucu. Bagi kami ini tidak berat, kami ikhlas” kata Sukinah, salah seorang petani perempuan asal Kendeng. Ia pun menyayangkan sikap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang membiarkan pembangunan pabrik semen di daerahnya. Selasa kemarin (12/4/2016) Sukinah dan delapan petani perempuan yang berasal dari Rembang, Pati dan Gerobokan menggelar aksi di depan Istana Negara, Jakarta. Para Kartini Pegunungan Kendeng mengecor kaki mereka dalam kotak kayu berukuran 100x40 sentimeter sebagai bentuk protes terhadap pendirian pabrik semen di wilayah mereka. Sudah bertahun-tahun para ibu di pegunungan karst, Kendeng–Jawa Tengah menolak pembangunan pabrik Semen Indonesia di daerahnya. Namun belum ada penyelesaian dari pemerintah meski berbagai langkah hukum telah ditempuh. Aksi ini bertepatan dengan 666 hari ibu-ibu di tenda perjuangan menyuarakan perlawanan. Sekretaris Jenderal AMAN Abdon Nababan yang ikutserta melihat aksi Kartini Pegunungan Kendeng ini dalam pidatonya mengatakan “Jokowi juga berjanji akan menyelesaikan persoalan Kendeng ini, Ia mengatakan hal itu saat audiensi AMAN di Istana Negara tgl 21 Juli 2015 lalu. Saat itu juga turut hadir Ibu Gunarti perwakilan masyarakat adat sedulur sikep. Namun, hingga kini janji tersebut masih di langit.” Aksi Sembilan Kartini Pegunungan Kendeng ini merupakan bagian dari belajar komitmen untuk terus menyampaikan suara kebenaran dari rakyat Kendeng yang pernah disampaikan satu tahun lalu ditempat yang sama yakni Istana Negara, bahwa nasib belum berubah , dan belum ada keputusan untuk menyelesaikan akar masalahnya. Karena itu aksi ini kembali mengingatkan dan mengetuk kembali para penguasa negeri ini. hal ini juga menunjukkan para Kartini Pegunungan Kendeng masih percaya bahwa masih ada nurani Presiden Jokowi khususnya dan penguasa negeri ini untuk rakyat kecil sebagaimana yang di niatkan dalam NAWACITA. Print Woeloeng, pria asal Rembang yang turut dalam aksi mengatakan bahwa sebelum aksi digelar Kepala Staff Kepresidenan Teten Masduki dan Jaleswari Pramodhawardani menghampiri para Kartini Pegunungan Kendeng di mess Kontras di Jl. Kramat II, Kwitang untuk menyampaikan rasa khawatirnya atas aksi yang akan dilakukan para ibu tersebut. Mereka juga mengatakan akan menyampaikan keinginan para Kartini Pegunungan Kendeng ini untuk secepatnya bertemu dengan Presiden Jokowi. Rencananya aksi ini akan terus berlangsung didepan Istana Negara, dan kaki para Kartini Pegunungan Kendeng ini terus berada didalam semen hingga mereka berhasil bertemu dengan Jokowi, ujarnya.**Titi Pangestu**

Writer : Titi Pangestu | Jakarta