Oleh Sepriandi

Kasepuhan Guradog di Kabupaten Lebak, Banten mempunyai makanan khas. Rasanya kenyal, manis dan nempel di lidah. Warnanya kuning kemerahan. Makanan sejenis kue ini dibalut daun yang masih hijau tapi kering. Nama makanannya : Pasung Tuhur.

Makanan ini menjadi incaran perwakilan Masyarakat Adat yang menghadiri perayaan Hari Internasional Masyarakat Sedunia (HIMAS) di Kasepuhan Guradog pada Sabtu, 9 Agustus 2025.

Kue pasung ini tidak tersaji begitu saja di acara perayaan HIMAS. Kue ini diracik oleh tangan-tangan cekatan Masyarakat Adat di Kasepuhan Guradog.

Abah Kumis, salah seorang tokoh Masyarakat Adat di Guradog, menjelaskan  Pasung Tuhur tidak dihidangkan sembarangan. Kue ini hanya dihidangkan pada waktu acara tertentu seperti acara Siren Tahun dan acara adat lainnya.

"Kalau acara Siren Tahun, Pasung Tuhur ini wajib ada di setiap rumah. Kalau ada rumah yang ketahuan tidak buat, nanti diantarkan tetangga," kata Abah Kumis dengan logat sundanya.

Ia bercerita Siren Tahun merupakan acara sakral di Kasepuhan Guradog. Setiap kampung diwajibkan untuk menggelar  acara tahunan ini.  Tidak boleh sembarangan orang ikut acara sakral ini. Harus Masyarakat Adat yang ada di Kasepuhan yang boleh ikut karena banyak sekali ritualnya. Setiap warga yang ikut acara ini juga harus ikut aturan dari Kasepuhan.

Abah Kumis menerangkan salah satu aturan yang harus dipatuhi warga yang ikut acara sakral ini adalah membuat kue Pasung Tuhur. Aturan ini tidak boleh dilanggar.

“Hingga kini, aturan ini masih diikuti oleh Masyarakat Adat di Kasepuhan Guradog,” katanya.

Cara Membuat Pasung Tuhur

Membuat kue Pasung Tuhur tidak sulit. Abah Kumis merinci bahan untuk memasak kue Pasung Tuhur, terdiri dari beras ketan, gula merah, kelapa disangkrai dan diberi rasa garam sedikit. Adonan ini kemudian diaduk dengan rata, dimasukkan ke daun yang mereka sebut daun Mban-Mban. Adonan ini kemudian dikukus beberapa kali menggunakan api sedang.

Dalam prosesnya, pembuatan Pasung Tuhur melibatkan dua adonan yang berbeda. Adonan pertama mencampur gula aren atau merah dengan tepung beras, sementara adonan kedua terbuat dari santan dan tepung sagu, yang memberikan tekstur kenyal pada kue pasung.

Abah Kumis menyatakan pembuatan kue Pasung Tuhur yang dilakukan secara benar akan menjadikan makanan khas tradisional Kasepuhan Guradog ini  tahan lama.

"Kue ini bisa tahan sampai dua minggu," terangnya.

***

Penulis adalah Jurnalis Masyarakat Adat dari Bengkulu

Writer : Sepriandi | Bengkulu
Tag : Banten Pasung Tuhur Makanan Khas Kasepuhan Guradog