Oleh Imanuel Kaloh

Hutan Imokima terletak di desa Sangkub, Kecamatan Sangkub, Kabupaten Bolaang Mongondouw Utara, Sulawesi Utara. Hutan adat ini telah dijadikan sebagai hutan lindung oleh pemerintah pada pertengahan 2021.

Kini, hutan lindung tersebut telah gundul. Masyarakat Adat Sangkub menduga banjir dan longsor yang baru-baru ini melanda perkampungan mereka akibat kondisi hutan yang telah gundul.

Ketua Masyarakat Adat Sangkub Tamrin Lakota mengungkap hutan Imokima dulunya dikenal memiliki keanekaragaman hayati yang sangat komplit. Satwa dan pepohonan tumbuh dan berkembang biak di hutan tersebut. Hingga suatu saat, sebagian kondisi hutan digarap  kemudian dimanfaatkan untuk membuka lahan pertanian.

“Banyak warga di masa lalu hingga kini yang memanfaatkan hutan Imokima yang gundul sebagai lahan pertanian,” kata Tamrin pada Minggu, 3 Agustus 2025.

Disebutnya, fenomena gundulnya hutan Imokima ini dapat menjadi bencana besar. Saat ini saja, akunya, telah menyebabkan sejumlah tempat di landa banjir dan longsor. Hutan gundul berdampak terhadap bencana. Ia mencontohkan baru-baru ini banjir bandang telah merendam sekitar 30 hektar lahan pemukiman dan ladang warga desa Sangkub. Tamrin menyebut banjirnya terjadi selama dua hari berturut-turut.

“Banjirnya sangat mengkhawatirkan Masyarakat Adat,” katanya sembari menerangkan banjir saat itu tingginya 1 meter.

Tamrin menambahkan tak hanya banjir, hutan yang gundul juga telah menyebabkan longsor hebat di perkampungan Masyarakat Adat. Banyak lahan pertanian milik Masyarakat Adat yang tertutup lumpur.  Akibatnya, Masyarakat Adat gagal panen hingga kesulitan bahan pangan serta air bersih.

Sukardin Ranselengo, salah seorang tetua adat lainnya di Sangkub menyatakan saat ini, Masyarakat Adat tidak lagi bisa menanam karena areal pertanian telah tertutup tanah longsor. Kemudian, mata air juga ikut tertimbun longsor akibatnya Masyarakat Adat kesulitan untuk mendapatkan air bersih guna mencukupi kebutuhan sehari-hari.

“Sudah susah mendapatkan air bersih disini sejak bencana longsor melanda perkampungan kami,” katanya.

Penghijauan Hutan 

Selain banjir dan longsor, dampak dari gundulnya hutan Imokima membuat cuaca di komunitas Masyarakat Adat Sangkub menjadi tak menentu. Terkadang cuacanya terasa panas, terkadang hujan. Tidak menentu, membuat Masyarakat Adat kebingungan, terutama  pada saat musim tanam di ladang.

Masyarakat adat Sangkub meyakini ketidakteraturan cuaca yang terjadi saat ini pemicunya diduga akibat adanya penggundulan hutan Imokima. Pemerintah desa setempat telah melarang warganya untuk beraktivitas di hutan tersebut karena sudah dijadikan hutan lindung.

Masyarakat Adat berharap hutan Imokima yang telah gundul bisa dilakukan penghijauan kembali. Masyarakat Adat juga ingin sebagian lahan hutan yang sudah digarap dihibahkan kepada warga dikarenakan lahan tersebut sudah menjadi mata pencaharian bagi mereka.

“Kami akan menjaga hutan Imokima meskipun telah menjadi hutan lindung agar tidak ada lagi masyarakat menggunakan hutan untuk kepentingan pribadinya,” tutup Sukardin.

***

Penulis adalah Jurnalis Masyarakat Adat di Sulawesi Utara

Writer : Imanuel Kaloh | Sulawesi Utara
Tag : Hutan Adat Hutan Lindung Masyarakat Adat Sangkub