Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menerima kunjungan delegasi TONIBUNG (Tobpinai Ningkokoton Koburuon Kampung), organisasi Masyarakat Adat dari Sabah, Malaysia, dalam rangka study tour yang difasilitasi oleh Thousand Currents dan Right Energy Partnership (REP).

Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antar organisasi Masyarakat Adat di kawasan, khususnya dalam pengembangan energi terbarukan berbasis komunitas, tata kelola Masyarakat Adat, dan pertukaran pembelajaran terkait pengembangan energi terbarukan berbasis Masyarakat Adat dan pengembangan Ekonomi Masyarakat Adat.

Pada hari pertama kunjungan (11/11), delegasi TONIBUNG berkunjung ke Lembur Nusantara, pusat pelatihan dan pembelajaran Masyarakat Adat yang dikelola AMAN di Cijeruk, Bogor. Di sana, para peserta berdiskusi dengan tim AMAN dan REP mengenai tata kelola Masyarakat Adat, penguatan kapasitas komunitas, serta rencana pengembangan Lembur Nusantara sebagai pusat pembelajaran.

Direktur Pengembangan Ekonomi dan Pengelolaan Sumberdaya Lestari AMAN, Feri Nur Oktaviani, menyampaikan bahwa kolaborasi ini menjadi langkah penting dalam membangun solidaritas dan kemandirian Masyarakat Adat.

“Kami menyambut baik kedatangan teman-teman TONIBUNG ke Lembur Nusantara. Di tempat ini mereka bisa melihat langsung bagaimana Masyarakat Adat membangun inisiatif dari bawah, dengan visi dan semangat kemandirian. Banyak ide yang bisa dikembangkan bersama, salah satunya mewujudkan Kampus Masyarakat Adat. Kami berharap kolaborasi ini memperkuat kerja bersama antara AMAN dan TONIBUNG, khususnya dalam pengembangan energi terbarukan yang berpihak pada Masyarakat Adat,” ujar Feri.


TONIBUNG (Tobpinai Ningkokoton Koburuon Kampung), organisasi Masyarakat Adat dari Sabah, Malaysia, dalam rangka study tour yang difasilitasi oleh Thousand Currents dan Right Energy Partnership (REP). Dokumentasi AMAN

Menanggapi hal tersebut, Adrian “Banie” Lasimbang, Founder and Technical Advisor TONIBUNG, menyampaikan bahwa kolaborasi dengan AMAN membuka peluang besar bagi Masyarakat Adat di dua negara untuk mengembangkan model energi bersih yang berbasis pengetahuan lokal.

“Kami sangat antusias melihat bagaimana AMAN mengintegrasikan energi terbarukan dalam upaya penguatan Masyarakat Adat. Ini sejalan dengan kerja kami di Sabah untuk membangun sistem energi yang dikelola komunitas. Melalui kolaborasi ini, kami percaya kita dapat saling belajar dan memperkuat kemandirian energi Masyarakat Adat di kawasan ini,” ujar Adrian dalam sesi dialog di Lembur Nusantara.

Pada hari kedua kunjungan (12/11), rombongan melanjutkan kunjungan ke GENUS Coffee and Boutique by AMAN yang memasarkan produk-produk Masyarakat Adat komunitas anggota AMAN dari berbagai wilayah di Nusantara. Di sana, delegasi TONIBUNG mempelajari model bisnis sosial yang dikembangkan AMAN untuk memperkuat ekonomi komunitas dan memperluas jangkauan pasar produk Masyarakat Adat.

“Kunjungan ini memberikan kami banyak pembelajaran, terutama mengenai inisiatif BUMMA dan bagaimana AMAN memperkuat ekonomi Masyarakat Adat. Kami berharap hasil studi banding ini dapat kami kembangkan untuk memperkuat kerja sama sosial ekonomi Masyarakat Adat di perbatasan Sabah–Sarawak,” tambah Adrian.

Kunjungan ini menjadi langkah penting memperkuat solidaritas, kolaborasi, dan pertukaran pengetahuan Masyarakat Adat lintas negara untuk mewujudkan kemandirian energi dan ekonomi berbasis kearifan lokal.

Writer : Infokom AMAN | Jakarta
Tag : TONIBUNG