Perempuan Adat dan pengambilan keputusan
11 Juni 2013 Berita Surti handayaniTOT PEREMPUAN ADAT DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN [caption id="" align="alignleft" width="331"] TOT Perempuan Adat di Toraja[/caption] 12– 17 Mei 2013 Tanah Toraja Sulawesi Selatan: Perempuan adat yang hingga saat ini masih merasakan keterkungkungan dalam dirinya untuk bisa mengesplorasikan ide dan usulannya baik di rumah tangga, lingkungan ( komunitasnya ) hingga di dalam ranah publik. Serta masih kurangnya kapasitas perempuan adat dalam menyadari apa itu hak dan kewajibannya didalam ruang lingkup masyarakat atau bahkan di dalam pribadinya sebagai perempuan adat. Hingga pada tanggal 12 – 17 Mei 2013, tepatnya di Rante Tayo kabupaten Tanah Toraja, Sulawesi Selatan dari PEREMPUAN AMAN (Persekutuan Perempuan Adat Nusantara AMAN) mengadakan ToT (Training of Triner) Perempuan Adat dan Pengambilan Keputusan dimana pelatihan ini di hadiri oleh perempuan adat dari 3 Region Anggota AMAN yaitu, dari Region Sulawesi, Region Maluku, Region Bali Nusra yang di hadiri peserta perwakilan dari PW Nusa Bunga NTT dan Region Papua akan tetapi untuk perwakilan peserta dari region papua tidak bisa mengikuti kegiatan ToT dikarenakan ada beberapa kendala yang menyebabkan mereka tidak bisa hadir di Toraja.ToT Perempuan adat dan pengambilan keputusan level Nasional untuk Indonesia bagian timur ini di selenggarakan dengan tujuan untuk menciptakan kader – kader perempuan adat yang mampu dan siap untuk menjadi fasilitator – fasilitator baik di wilayah hingga ke komunitasnya. Acara yang di awali dengan ucapan selamat datang kepada para peserta yang disampaikan oleh Ibu Romba’ Marannu Sombolinggi yang selaku Ketua Dewan Nasional PEREMPUAN AMAN dan Juga Selaku Tuan Rumah, yang di lanjutkan Prakata dari sekretaris Pelaksana PEREMPUAN AMAN Ibu Surti Handayani dimana harapan dari Seknas PEREMPUAN AMAN ToT Perempuan adat dan pengambilan keputusan ini nantinya berjalan sukses, yang dilanjutkan dengan kontrak belajar yang dibimbing oleh ibu Mia Sicawati sebagai salah satu fasilitator pada pelatihan tersebut, dan ada fassilitator pembimbing yang membantu proses belajar yaitu Ibu Nur Amalia, Ibu rena Hendriyani, Pelatihan ini bertujuan untuk mencetak fasilitator – fasilitator di tingkat Region yang nantinya akan mengimplementasikan hasil Pelatihannya mulai dari Region, wilayah hingga komunitas asal mereka. Dan menurut Ketua BPH Wilayah AMAN Sulawesi Selatan Saudara Sardi Razak, kegiatan ini akan di lanjutkan dengan Sarasehan Perempuan Adat dan Pengambilan Keputusan pada saat acara Muswil AMAN Sulawesi Selatan yang rencananya akan di laksanakan di Komunitas Masyarakat adat Baroko, kabupaten Enrekang sulawesi Selatan pada tanggal 27 Juni 2013.###Surti handayani