Pertemuan Persiapan Pemuda Adat Asia-Pasifik menuju WCIP
03 Mei 2013 Berita Infokom AMANMembentuk Perspektif: Menyatukan Inisiatif dan Kapasitas Pemuda Adat dalam Memajukan Hak-hak Masyarakat Adat
Pada 18-25 April 2013 lalu, Masyarakat Adat dari “akar rumput” antusias berkumpul di Baguio City, Filipinauntuk Pertemuan Persiapan Pemuda Adat menuju Konferensi Dunia tentang Masyarakat Adat (World Conference on Indigenous Peoples/WCIP), yang dijadwalkan pada September 2014. Dalam semangat solidaritas, para saudara dari Amerika Latin dan Afrika bergabung dalam acara penting ini untuk membangun aksi dan posisi demi memajukan Hak-hak Masyarakat Adat yang akan dipresentasikan di hadapan negara-negara dan WCIP. Para peserta berasal dari organisasi-organisasi akar rumput di Bangladesh, Kamboja, India, Indonesia, Myanmar, Malaysia, Nepal, Filipina, Selandia Baru, Panama, dan Botswana. Perkumpulan ini diatur oleh Jaringan Pemuda Adat Asia-Pasifik (Asia Pacific Indigenous Youth Network/APIYN) dan Land is Life. Pertemuan penting ini dinamai “Membentuk Perspektif: Menyatukan Inisiatif dan Kapasitas Pemuda Adat dalam Memajukan Hak-hak Masyarakat Adat” dan menyediakan landasan alternative bagi pemuda adat di akar rumput untuk membagikan ide, pengalaman, dan perspektif mereka tentang Hak-hak Masyarakat Adat dan pemuda sebagaimana yang ditetapkan di Deklarasi PBB tentang Hak-hak Masyarakat Adat (UNDRIP). Pembicara tamu terkenal dari IBON International, Pakta Masyarakat Adat Asia (AIPP), Aliansi Masyarakat Cordillera (CPA), dan Gerakan Masyarakat Adat untuk Pembebasan dan Kedaulatan (IPMSDL) memberikan masukan-masukan dan topik-topik untuk mengembangkan diskusi-diskusi di pertemuan tersebut. Membangun dari masukan-masukan berharga ini dan dari kisah-kisah yang dibagikan oleh para peserta pemuda adat mengenai situasi-situasi nyata, pengalaman, dan ide mereka, para pemuda adat secara bersama-sama dan tanpa lelah mengajukan posisi dan tujuan-tujuan yang kuat dan bersatu untuk dimasukkan ke komisi perancang Deklarasi Alta untuk WCIP. WCIP merupakan sebuah pertemuan pleno tingkat tinggi yang dilahirkan oleh Resolusi Majelis Umum A/RES/65/198, 3 Maret 2011. Ini adalah wadah lain bagi Masyarakat Adat di seluruh penjuru dunia untuk memajukan hak-hak mereka sebagaimana ditetapkan oleh UNDRIP karena WCIP merupakan dialog antara negara-negara dan masyarakat adat. Para peserta pemuda adat yakin bahwa penting untuk mengangkat suara-suara pemuda adat dan mendengar pespektif-perspektif mereka, terutama yang berasal dari akar rumput yang memiliki peluang-peluang terbatas untuk berpartisipasi di level internasional, sesuai dengan tujuan pertemuan persiapan pemuda adat ini. Pertemuan pemuda ini berakhir dengan penandatangan deklarasi yang dirumuskan secara bersama dan demokratis oleh para pemuda adat sendiri. Pokok-pokok deklarasi tersebut di antaranya adalah tentang peran pemuda adat dalam memajukan dan melindungi hak asasi masyarakat adat untuk pembebasan. Para pemuda adat juga meminta seluruh negara dan PBB untuk menghormati dan menindak-lanjuti tuntutan-tuntutan masyarakat dan pemuda adat. Untuk menegaskan deklarasi tersebut, para peserta merasa perlu untuk kembali ke tempat asal mereka: level akar rumput. Mereka mengunjungi provinsi terpencil Abra, di mana mereka bukan hanya membagikan hasil-hasil pertemuan, melainkan juga bertukar perspektif dengan pemuda adat lain dan merayakan Hari Cordillera. Bagi para peserta pemuda adat, ini adalah salah satu cara untuk mewujudkan diskusi-diskusi yang telah mereka ikuti selama beberapa hari. Akhirnya, cara terbaik untuk melaksanakan aksi-aksi dan mencapai posisi-posisi, para peserta meminta pembentukan Gerakan Pemuda Adat Internasional. Gerakan ini akan menyediakan landasan-landasan alternative yang dibutuhkan untuk berbagi perjuangan dan membangun aksi bersama, terutama di antara pemuda adat dari akar rumput. Pastinya, pertemuan persiapan pemuda adat Asia-Pasifik menuju WCIP, yang diperluas secara global, merupakan sebuah peristiwa penting bagi pemuda adat yang berasal dari akar rumput. Bukan hanya meningkatkan kesadaran mengenai hak-hak asasi mereka, namun juga memampukan mereka membantuk aksi-aksi dan hubungan-hubungan kuat satu sama lain yang penting untuk secara efektif memajukan posisi-posisi dan mencapai tujuan-tujuan mereka. Referensi: Marifel Macalanda, Administrator APIYN (apiyn.org@gmail.com)