Musyawarah Wilayah III AMAN Sulawesi Selatan, Resmi Dibuka
04 Desember 2019 Berita Jakob SiringoringoSinjai (25/11), www.aman.or.id - Musyawarah Wilayah III AMAN Sulawesi Selatan hari ini resmi dibuka. Muswil III akan berlangsung dari 25-27 November 2019 di Karampuang, Wanua Topobulu, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai. Pembukaan dihadiri Gubernur Sulsel yang diwakilkan oleh Staf ahli bidang Pemerintahan, Wakil Bupati Sinjai. Hadir juga Sekretaris Jenderal AMAN, Rukka Sombolinggi.
Dalam sambutannya, Rukka menekankan bahwa untuk menjaga kekayaan budaya warisan leluhur seperti bahasa daerah, pemerintah provinsi dan kabupaten bertanggung jawab penuh untuk memastikan kekayaan itu terus dirawat dan lestari sepanjang waktu.
Dalam kesempatan yang sama, ia menggarisbawahi tiga kata kunci dalam Masyarakat Adat yaitu berdaulat, mandiri, bermartabat. Ia bahkan membacakan pesan maklumat Kongres Masyarakat Adat Nusantara terkait ketiga hal tersebut. “Hal ini bermaksud untuk menjernihkan rasa curiga terhadap poin-poin pilar Masyarakat Adat."
Tugas pemerintah provinsi di Sulawesi Selatan di antaranya memastikan pengakuan hak-hak Masyarakat Adat. Sangat mudah mengindentifikasi Masyarakat Adat di Sulawesi Selatan, katanya. Sulawesi Selatan diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain sebagai yang terdepan dalam hal pengakuan hak-hak Masyarakat Adat.
Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakilkan staf ahlinya K. Mustari Soba, SH, M.SP dalam sambutannya menyampaikan bahwa negara hadir untuk mengakui dan melindungi hak-hak Masyarakat Adat sebagaimana diamanahkan Pasal 18B ayat (2) dan Pasal 28I ayat (3) UUD 1945. Putusan MK 35 juga mengatakan bahwa hutan adat adalah hutan yang berada di wilayah adat itu.
Wakil Bupati Sinjai, Hj. Andi Kartini Ottong, SP, M.SP menyoroti lokasi Muswil III. Karampuang, lokasi persisnya Muswil, dia katakan merupakan daerah yang adat istiadatnya berjalan terus. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahkan telah mengakui Karampuang sebagai lokasi warisan budaya tak benda. Pengakuan secara nasional tersebut dinilai karena kekuatan Masyarakat Adat Karampuang dalam menjaga adat istiadatnya.
Acara pembukaan Muswil III diawali dengan ritual yang dipimpin Guru, tokoh yang bertugas menjauhkan Karampuang dari bencana melalui doanya. Muswil ini dihadiri AMAN Daerah: Toraya, Massenrempulu (Enrekang), PUS Kondosapata, Sidrap, Bone, Maros, Sinjai, Gowa hingga Mamasa. Total komunitas dari seluruh AMAN Daerah tersebut datang 148 komunitas adat.
Jakob Siringoringo