Jakarta (8/10), www.aman.or.id - Pengungsi terkena dampak gempa Sulteng, khususnya di Kabupaten Poso, hingga saat ini belum mendapatkan logistik yang memadai. Mereka masih kekurangan terutama beras, obat-obatan hingga pakaian.
Hal ini sesuai dengan data yang dilaporkan Ketua BPH AMAN Daerah Pamona Ani Taere. Melalui sambungan telepon dengan Titi Pangestu dalam live report Radio Gaung AMAN, ia menyampaikan kondisi tersebut langsung dari Poso, hari ini.
Sejak 3 Oktober, Ani telah membuka Posko AMAN di Tagolu, Poso. Ia bercerita bahwa posko ini telah menanggulangi korban-korban dampak gempa terutama yang di komunitas-komunitas adat.
“Sejauh ini ada tiga desa di Kecamatan Lage, Kab. Poso yang sangat membutuhkan logistik, yakni Tante Madoro, Tagolu dan Sulewana,” katanya.
Selain pelayanan logistik, posko ini juga melayani pengungsi yang membutuhkan layanan kesehatan. Ia mencontohkan seorang guru honor yang saat ini dirawat di puskesmas Tagolu. Bantuan medis masih cukup memadai sebab korban jiwa ataupun luka-luka pasca gempa relatif sedikit.
Disinggung perihal komunikasi posko di Tagolu dengan posko induk di Palu, Ani mengatakan bahwa komunikasinya terbangun intens. Ketua Tim Relawan AMAN Mahir Takaka, kemarin, juga sempat mendatangi posko di Tagolu. “Apa pun kebutuhan di sini, kami selalu komunikasikan dengan posko utama.”