Bogor (22/5/2019), www.aman.or.id - OKK adalah jantung organisasi. Ia menggerakkan sendi-sendi perjuangan yang saling terhubung satu sama lain. OKK adalah perahu penggerak organisasi yang memastikan langkah perjuangan Masyarakat Adat berjalan lancar dalam menggapai cita-citanya, yaitu terwujudnya Masyarakat Adat yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan bermartabat secara budaya.

Hal ini disampaikan Sekjen AMAN, Rukka Sombolinggi dalam sambutan pembukaan konsolidasi OKK, dengan tema “Konsolidasi dan Penguatan Kapasitas Organisasi - Kaderisasi - Keanggotaan yang Terintegrasi dan Terpimpin untuk Memastikan AMAN yang Tanggap, Aktif dan Cepat” hari ini di hotel Bumi Gumati, Bogor.

Dari 2.366 komunitas AMAN hanya 70% yang sudah dapat dilacak di peta. Untuk itu, peningkatan kinerja Biro Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (OKK) AMAN Wilayah maupun Daerah dalam mengurus anggota komunitas menjadi keharusan.

Ia menambahkan bahwa rencana kerja yang mendesak ke depan yaitu “menemukan” keberadaan anggota. Sekjen menyampaikan dari perjalanannya mengikuti rencana strategis (renstra) AMAN Daerah dalam empat bulan terakhir, masih banyak komunitas yang tidak tahu bahwa mereka adalah anggota AMAN.

Karena itu, ke depan OKK wajib melakukan plangisasi komunitas-komunitas AMAN. Plangisasi ibarat penanda, salah satunya dengan mengambil titik koordinat komunitas. Sehingga plangisasi ini akan menunjukkan keberadaan anggota AMAN yang juga sangat bermanfaat untuk mengantisipasi datangnya orang luar yang ingin merambah wilayah adat.

Tugas OKK fokus memastikan berjalannya roda organisasi, munculnya kader-kader masa depan, hingga hal keanggotaan. Salah satu poin penting yang ditekankan Sekjen AMAN adalah terkait pengkaderan. AMAN memiliki 4 jenis kader: kader pemula, kader penggerak, kader pemimpin, dan kader utama.

Kader-kader ini sangat berpengaruh bagi jalannya perjuangan Masyarakat Adat. Tugas ini menjadi sangat urgen karena sangat berkorelasi dengan perjuangan dalam berbagai bidang, misalnya dalam bidang partisipasi politik.

Saat ini AMAN memiliki 2.000 kader. Namun, Sekjen AMAN menekankan bahwa jumlah kader seharusnya minimal 2% dari populasi 20 juta Masyarakat Adat anggota AMAN. Dengan demikian, 2%-nya berarti 200.000 kader.

Untuk itu, dalam konsolidasi tiga hari ini, Eustobio, Deputi I Sekjen AMAN yang juga membawahi direktorat OKK, menanggapi bahwa cara lebih meningkatkan kinerja OKK akan melakukan review kondisi organisasi, perkembangan organisasi, dan isu-isu tentang organisasi baik di PB, PW, maupun PD. Selain itu, tambahnya, kita juga melihat kembali kapasitas dan kelengkapan kerja organisasi baik di tingkat wilayah maupun di tingkat daerah.

(Khaeruddin dan Lelu Giat Prawangsa)

Writer : Khaeruddin dan Lelu Giat Prawangsa | Jakarta