SEKATAK. Meskipun Desa Punan Dulau dicanangkan menjadi salah satu desa di sepuluh kecamatan menjadi Kampung Keluarga Berencana atau Kampung KB oleh Pemerintah Kabupaten Bulungan, �Masyarakat Adatnya tetap pertahankan Budaya Adatnya. Ritual Adat dan upacara Adat yang lainnya tetap ada. Dengan dicanangkan Desa Punan Dulau menjadi Kampung KB tentu menjadi beban tersendiri bagi Masyarakat Adat yang ada di Desa Punan Dulau. Masyarakat Adat berharap program Kampung KB ini juga bisa menekan atau memutuskan pengaruh narkoba di kalangan Masyarakat Adat Desa Punan Dulau khususnya pemuda/pemudi. Hal ini ditegaskan ketua adat Punan Kabupaten Bulungan Bapak Bungei.�program kampung KB agar lebih mencerdaskan masyarakat adat Punan Dulau ditengah perkembangan zaman�. pungkasnya saat diwawancarai saat acara syukuran pendirian GAPURA Kampung KB di RT.1 Desa Punan Dulau Kecamatan Sekatak minggu, (20/11/2016). Dalam acara sosialisai kampung kb ada seorang pasangan suami istri yang enggan disebutkan nama mengatakan.�meskipun kampung kita dicap jadi kampung kb kami dua tidak mau kb kita udah sedikit mau disuruh kb lagi heheh�.seru mereka sambil tertawa. Kepala Desa Punan Dulau Bapak Johan. B menegaskan kembali kepada masyarakat Desa Punan Dulau khususnya pemuda/pemudi agar tidak mengkonsumsi obat-obat terlarang seperti narkoba dan yang lainnya.�saya tidak mau warga saya ada kabar mengkonsumsi dan menggunakan narkoba khususnya anak anak muda, kalian yang jadi penerus desa ini kelak�. tegasnya saat sambutan acara sosialisasi bahaya narkoba dan keluarga berencaa di Tukung Adat� Desa Punan Dulau. Dalam rentetan acara pencanangan Desa Punan Dulau menjadi Kampung KB, muncul pemikiran dari kalangan pemuda/pemudi Desa Punan Dulau dengan mendirikan GAPURA Kampung KB yang di insiator oleh bapak Alfonsius yang selaku sekretaris Desa Punan Dulau yang juga UKP3 PW AMAN Kaltara. Berkat kerjasama dan kerja keras pemuda Desa Punan Dulau dalam waktu seharian GAPURA itu berdiri dan selesai. Pendirian GAPURA yang bahannya terbuat dari ulin yang penuh dengan ukiran tidak seharusnya dikerja oleh anak muda karena menurut budaya adat suku punan itu merupakan pantang bagi anak muda atau meru, konon katanya hidupnya penuh dengan gangguan dan masalah. Melihat kejadian itu tokoh adat desa punan dulau menginisiatif untuk melakukan kegiatan Ngangkab atau tolak bala pada seluruh anak muda yang terlibat dalam kegiatan pendirian gapura tersebut. Upacara Ngangkab langsung dipimpin tetua adat Desa Punan Dulau Bapak Ika Ato dan Bapak Diyu. Dalam upacara ngangkab ini yang harus di sediakan ayam jantan warna putih, beras kuning, kencur, daun bentulai dan tempayan kecil. tujuan dari semua ini adalah menghilangkan kesialan pada anak muda karena menyelesaikan kerjaan yang belum saatnya dikerjakan diusia mereka. Upacara adat ini bertujuan adalah memohon pada sang pencipta agar bisa mengampuni dan menjaga anak anak muda agar tetap sehat. upacara yang dilakukan ini sama hal nya dengan berdoa. cara berkomunikasi dengan leluhur mereka yang mereka percaya. *DN90 [caption id="attachment_24" align="alignleft" width="300"]Prosesi Beangkab Pemuda Adat Desa Punan Dulau Prosesi Bekangkab Pemuda Adat Desa Punan Dulau[/caption] Sumber : masyarakat-adat-desa-punan-dulau-di-tengah-modernisasi-dan-pembangunan