[caption id="" align="alignleft" width="307"] Mengenal dan Memahami Media[/caption] Seluruh pimpinan AMAN dari masing-masing wilayah, yang tersebar di seluruh Indonesia, merupakan ujung tombak dalam berbagai isu terkait Masyarakat Adat. Serta memiliki fungsi komunikasi organisasi di berbagai konteks. Pers atau media baik lokal, nasional, maupun internasional menunjukkan kebutuhan yang tinggi atas informasi yang komunikatif (5W 1H) terkait dengan perkembangan masyarakat adat itu sendiri. Selain sekretaris jendral AMAN , Ketua Badan Pelaksana Harian AMAN di tingkat wilayah seringkali menjadi target narasumber media. Pada tanggal 1 juni 2013 bertempat di Hotel Sahid dilakukan Pelatihan Komunikasi “Mengenal dan Memahami Media”. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah Optimalisasi strategi penyampaian pesan kepada media, Menjadi efektif narasumber dan Menjadikan pimpinan AMAN sebagai spokeperson yang berkualitas saat berhadapan dengan media. Pelatihan ini di ikuti oleh 16 ketua BPH AMAN Wilayah, 2 Deputi Sekjen AMAN, dibuka oleh Abdon Nababan (Sekjen AMAN) dan menghadirkan 3 orang narasumber yang sangat ahli memahami media yaitu, Wimar Witoelar (Yayasan Perspektif Baru), Janeman Latul (Reuters Corespondent), Riza Primadi (Praktisi Media). Pemateri pertama disampaikan oleh Wimar Witoelar yang banyak mengungkapkan hal-hal yang paling mendasar yaitu bagaimana menangani media. Prinsip dasar menangani media adalah berfikir dari sudut padang wartawan, terbuka dan jujur, berikan akse (personal) yang mudah bagi wartawan, berikan respons yang cepat, tidak diskriminatif, antisipatif dan proaktif , kemudian ramah dan personal. Selanjutnya pemateri kedua oleh janeman latul yang mengangkat topik “Media Mau Apa”?. Hal yang paling di cari oleh media adalah bertemu dengan narasumber utama, data dan bukti yang otentik dan So what? Artinya apa manfaatnya bagi pembaca saat berita keluar, apa dampak sebuah masalah atau berita terhadap kondisi nasional atau global, kemudian apa yang baru dari sebuah masalah. Pemateri ke tiga adalah Riza Primadi yang mengangkat topik “Lanskap media di Indonesia”. Hal-hal yang disampaikan adalah terkait dengan Kepribadian media, Fakta dan Realita tentang media di Indonesia, Konstelasi media massa di Indonesia, Pemahaman hak menjawab pertanyaan. Disesi terakhir dilakukan simulasi talkshow yang di perankan oleh 3 orang sebagai narasumber dan berbicara di media yang diwawancarai oleh seorang reporter. Dari ke tiga peserta ini kemudian di nilai satu persatu terkait dengan sikap bahasa tubuh, penguasaan informasi, cara menyampaikan informasi, dan yang paling penting adalah menentukan paling banyak tiga pesan kunci yang terus menerus di ulang dalam setiap penyampaian informasi. Setelah sesi simulasi ini proses pelatihan kemudian di tutup dengan foto bersama.

Writer : |