Oleh Moh. Fadal

AMAN Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama Koordinator Logistik Nasional Koalisi Masyarakat Sipil untuk Akses Vaksin bagi Masyarakat Adat dan Kelompok Rentan melakukan vaksinasi bagi Masyarakat Adat di Sulteng pada 20 Oktober 2021.

Asran Daeng Patompo selaku Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) AMAN Sulteng mengakatan bahwa kegiatan vaksinasi tersebut dipusatkan di Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, khususnya Komunitas Masyarakat Adat Tajio yang tersebar di 20 Desa.

“Sasaran vaksinasi ini adalah Masyarakat Adat di Tinombo Selatan,” kata Asran. Ia melanjutkan, aktivitas itu dilakukan dalam rangka untuk mempercepat vaksinasi.

Dalam kegiatan tersebut, AMAN Sulteng bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Parigi Moutong, Kepala Sat Intelkam (Kasat Intelkam) Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Perigi Moutong, Pemerintah Kecamatan Tinombo Selatan, dan Komando Rayon Militer (Koramil)/TNI Angkatan Darat. Perwakilan masing-masing lembaga tersebut juga hadir pada hari pelaksanaan vaksinasi.

Asran menjelaskan bahwa saat ini baru ada satu tempat yang dilakukan vaksinasi untuk Masyarakat Adat di sana, yaitu Komunitas Masyarakat Adat Tajio. Jumlah warga adat yang tervaksin mencapai 59 orang.

“AMAN Sulteng sendiri belum bisa menyajikan (lebih lanjut) untuk tahapan-tahapannya kapan dan di mana lagi,” jawab Asran ketika ditanya terkait agenda vaksinasi berikutnya bagi Masyarakat Adat. “Itu tergantung lagi dari teman-teman di koalisi yang ada di Jakarta.” AMAN bersama Koalisi Masyarakat Sipil untuk Akses Vaksin bagi Masyarakat Adat dan Kelompok Rentan terus membangun kolaborasi dan mendorong agar akses-akses vaksinasi bisa terus dipermudah bagi Masyarakat Adat, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya di seluruh pelosok Indonesia.

Feri Cokrominoto Dewantoro selaku Koordinator Logistik Nasional Koalisi Masyarakat Adat dan Penyandang Disabilitas menjelaskan kalau koalisi tersebut dibangun oleh berbagai organisasi masyarakat sipil.

“Kami di koalisi itu ada pertemuan rutin seminggu sekali. Kami bermitra dan berkoordinasi dengan Satgas Nasional Kementerian Kesehatan, Staf Khusus Presiden RI, Kapolri, serta Panglima TNI,” jelasnya.

Feri juga menerangkan, pihaknya juga aktif mengunjungi berbagai daerah untuk bisa berkoordinasi dengan pihak-pihak maupun para pengurus organisasi masyarakat sipil atau organisasi non-pemerintah (NGO) di daerah. Di Sulteng, koalisi bekerja sama dengan AMAN Sulteng. Selain itu, kawan-kawan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) dan Dinkes di level provinsi maupun kabupaten/kota pun ikut terlibat.

“Kami bukan NGO yang mengurus kesehatan,” ungkap Feri mengutarakan alasan mengapa koalisi dan AMAN mendorong partisipasi banyak pihak di daerah. Ia melanjutkan, “Jadi, kami harus mendapatkan dukungan dari Dinkes, TNI/Polri, bupati, camat, kades, sekdes, anak muda, dan sebagainya.”

Selain menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga, AMAN bersama koalisi melakukan pula edukasi tentang vaksin dengan cara atau pendekatan lokal untuk membuka akses dan kesadaran agar Masyarakat Adat bisa memperoleh vaksin dengan mudah dan bersedia divaksin dengan didampingi oleh tenaga kesehatan.

***

Penulis adalah staf Infokom AMAN Sulteng.