Oleh: Nirwan

Pengurus Wilayah AMAN Tana Luwu menggelar pelatihan Jurnalis Masyarakat Adat selama tiga hari di Hotel Harapan, Kota Palopo, Sulawesi Selatan pada 16-18 Juni 2023.

Pelatihan yang diikuti 18 peserta dari berbagai perwakilan Biro Infokom Pengurus Wilayah dan Pengurus Daerah AMAN Tana Luwu serta komunitas adat ini bertujuan mencetak Jurnalis Masyarakat Adat yang handal. Pelatihan turut dihadiri Koordinator Infokom Pengurus Besar AMAN Titi Pangestu dan Alfa Gumilang, DAMANNAS Region Sulawesi  Bata Manurun, Ketua DAMANWIL Palindungan Tandigau dan Ketua PH AMAN Tana Luwu Irsal Hamid.

Irsal Hamid  dalam sambutannya menyatakan pelatihan Jurnalis Masyarakat Adat ini sangat penting sekali. Selain jadi garda terdepan bagi perjuangan AMAN, pelatihan ini juga sangat bermanfaat bagi kawan-kawan komunitas adat yang berada di pelosok kampung untuk berbagi informasi terkait kondisi dan ritual yang terjadi di Masyarakat Adat Tana Luwu.

“Semua itu bisa diberitakan agar diketahui oleh khalayak yang lebih luas,” kata Irsal.

Irsal berharap melalui pelatihan ini lahir Jurnalis Masyarakat Adat yang handal sebagai strategi untuk memperkuat serta meningkatkan pemberitaan dan penyebaran informasi terkait Masyarakat Adat.

DAMANNAS Region Sulawesi Bata Manurun juga menyambut baik pelaksanaan pelatihan Jurnalis Masyarakat Adat. Ia menyatakan kelemahan kita selama ini adalah semua narasi yang tertulis tentang komunitas Masyarakat Adat dikerjakan oleh orang dari luar komunitas adat. Menurutnya, yang lebih paham tentang seluk beluk dan aktivitas komunitas adat adalah kita sendiri.

“Saya berharap, setelah pelatihan ini, semua narasi tentang komunitas adat kita yang membanjiri platfrom-platfrom di media sosial itu adalah buah dari hasil pekerjaan kita semua,” kata Bata Manurun saat memberi sambutan sebelum membuka kegiatan pelatihan Jurnalis Masyarakat Adat di Kota Palopo.

Senada dengan hal ini, Koordinator Infokom PB AMAN Titi Pangestu juga mengajak kawan-kawan Jurnalis Masyarakat Adat Tana Luwu yang ikut pelatihan untuk menulis apa saja yang terjadi di komunitas melalui media AMAN.

"Silahkan ditulis, karena apa yang kita anggap biasa mungkin saja dianggap luar biasa oleh kawan-kawan di komunitas lain atau oleh masyarakat umum," ungkapnya di acara pelatihan Jurnalis Masyarakat Adat.

Pelatihan Jurnalis Masyarakat Adat yang difasilitasi oleh PB AMAN ini menghadirkan pemateri dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Makassar, Rachmat Ariadi.

Para peserta dibekali ilmu jurnalistik dan strategi peliputan di lapangan seperti pengetahuan dasar tentang jurnalisme warga, teknik penulisan dan lain-lain. Dalam pelatihan ini, peserta juga diminta secara langsung melakukan peliputan di sekitar lokasi acara yagn kemudian hasilnya dikoreksi oleh pemateri.

Hamria, salah seorang peserta pelatihan Jurnalis Masyarakat Adat menyatakan sangat terkesan dengan pelatihan ini. Menurutnya, pelatihan ini sangat bermanfaat untuk memberitakan segala aktivitas yang terjadi di komunitas adat.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami,” katanya sembari berharap pelatihan ini tidak berhenti disini namun tetap ada kelanjutannya.

Sementara, Nurmala dari Biro OKK dan Infokom AMAN Tana Luwu menyatakan setelah pelatihan ini, semua peserta Jurnalis Masyarakat Adat sudah bisa mengelola berita-berita yang ada di komunitas adat, selanjutnya dipublikasi di media sosial seperti Facebook, Instagram, maupun media yang dikelola AMAN. Sebab, kata Nurmala, ini peran kita sebagai Jurnalis Masyarakat Adat dalam menyebarluaskan informasi yang benar dan akurat terkait dengan aktivitas Masyarakat Adat di wilayah adat masing-masing.

“Ini penting untuk perjuangan AMAN ke depan,” tandasnya.

***

Penulis adalah Jurnalis Masyarakat Adat dari Rongkong, Sulawesi Selatan

                                                           

 

 

Writer : |
Tag : AMAN Tana Luwu Pelatihan Jurnalistik