Tak terasa sudah dua bulan lebih Gawai Gedang yang merupakan merupakan tonggak bersejarah bagi bangkitnya masyarakat adat Talang Mamak, terlewati waktu begitu cepat. Program kerja selama tiga tahun yang harus segera dikerjakan serta maklumat yang harus dipatuhi, membuat seluruh kepala batin dan masyarakat di Talang Mamak terus melakukan konsolidasi untuk segera mencapai jati diri masyarakat adat yang berdaulat, mandiri dan bermartabat. Abu Sanar sebagai ketua BPH Pengurus Daerah AMAN Indragiri Hulu mengatakan bahwa keseriusan Talang Mamak ini terbukti dengan diadakannya acara musyawarah adat para ketua batin pada tanggal 20-21 Maret 2013 membahas strategi dan rencana aksi untuk menjalankan maklumat point ke-dua dan ke-tiga yaitu : (2) Bertekad bersama-sama memetakan wilayah adat Talang Mamak di Batang Tanahku dan Dubalang Anak Talang, maupun Suku Nan Anam Balai Nan Tiga (Tigabalai) yang merupakan warisan leluhur kami; (3) Melakukan penggalian dan pelurusan sejarah adat kami secara baik dan benar sebagai dasar dan landasan histori dan hukum adat. Musyawarah adat ini dihadiri oleh 20 komunitas adat/ batin dari 29 batin yang menjadi bagian dari masyarakat adat Talang Mamak, PD AMAN Inhu, PW AMAN Riau, PB AMAN, JKPP, Samdhana, pihak pemerintahan desa dan kecamatan serta beberapa NGO lokal seperti Scale Up, Hakiki, SLPP Riau dan lainnya. Dalam musyawarah selama dua hari itu mereka mendiskusikan alasan kenapa harus melakukan pemetaan partisipatif dan penggalian sejarah serta rencana kerja untuk memastikan kegiatan yang akan dilakukan bisa berjalan sesuai dengan hasil kesepakatan musyawarah adat. Gerakan Pemetaan Partisipatif di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1994 khususnya di Kalimantan Barat. Pemetaan ini dilakukan dari kampung ke kampung karena memang kondisinya pada waktu itu ada ketakutan dari masyarakatnya sendiri, NGO dan pemerintah yang menimbulkan rasa saling mencurigai. “Beda dengan kondisi sekarang yang sudah semakin terbuka, metode pemetaan partisipatif skala luas yang dinilai lebih efektif sudah bisa berkembang untuk memfasilitasi kebutuhan pelayanan pemetaan di komunitas masyarakat adat yang semakin meningkat. Metode pemetaan skala luas yang lebih menekankan pada prosesnya sudah mulai di kembangkan di Kalimantan Barat dan akan dilakukan juga di Kalimantan Tengah serta Papua” lanjut Ita Natalia Deputi III PB AMAN, Mahir Takaka menjelaskan kalau sekarang ini kehidupan Suku Talang Mamak sudah diporak-porandakan oleh kehadiran HPH, penempatan transmigrasi, pembabatan hutan oleh perusahaan serta pertambangan. Sebagian besar hutan alam mereka tinggal hamparan kelapa sawit yang merupakan milik pihak lain. “Dari permasalahan inilah pentingnya dilakukan pemetaan partisipatif sebagai upaya untuk mengamankan dan menegaskan hak-hak masyarakat adat atas tanah, wilayah dan sumberdaya alam Talang mamak” lanjut Mahir. “Selain itu jumlah penduduk masyarakat adat Talang Mamak setiap tahunnya pasti akan bertambah, sedangkan yang namanya tanah itu pasti tidak akan bertambah. Jadi masyarakat adat Talang Mamak mempunyai tantangan kedepan untuk merencanakan dan mengatur tata ruang wilayahnya supaya apa yang dimiliki Talang Mamak sekarang bisa dinikmati juga oleh anak cucunya” tambah koordinator nasional JKPP, Kasmita Widodo yang sering dipanggil Dodo. Dodo juga menegaskan kalau pemetaan partisipatif dibangun untuk menyatukan dan menguatkan kembali hubungan masyarakat adat Talang Mamak. Baik itu sesama batin, dengan tanah, maupun dengan alamnya. Maka dari itu mulai sejak perencanaan sampai akhir proses pemetaan partisipatif harus dilakukan bersama-sama dengan masyarakat adat. Musyawarah adat menyepakati kalau logistik pemetaan berdasarkan swadaya setiap batin. Kemudian selama sebulan pertama ini setiap batin akan melakukan sosialisasi kepada masyarakatnya mengenai rencana aksi pemetaan partisipatif serta membentuk tim pemetaan. “Kami hanya butuh difasilitasi dalam proses pemetaannya, untuk urusan logistik dan tim pemetaan itu serahkan saja kepada setiap batin untuk menyiapkannya” ujar salah seorang batin Talang Mamak bersemangat.//***** Yoga Plee.