Segerakan Bantuan Kemanusiaan District Kwoor Tambrauw, Papua Barat
03 April 2013 TokohSejak November 2012 hingga Februari 2013, 643 jiwa warga masyarakat adat di Distrik Kwoor, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat, menderita busung lapar atau gizi buruk dan gatal-gatal. Wabah ini telah menyebar dibeberapa kampung yaitu kampung Jocjoker, Kosefo, Baddei, Sukuweis dan Krisnos.(http://www.aman.or.id/2013/03/30/bencana-kematian-dan-kelaparan-di-district-kwoor-kab-tambrauw-papua/) 135 warga dilaporkan meninggal akibat tidak adanya pelayanan kesehatan dari pemerintah di Distrik Kwoor. Sehingga warga harus berjalan kaki ke kampung lain untuk mencari pengobatan. Sarana dan prasarana kesehatan serta tenaga kesehatan sangat kurang. Masyarakat sulit dapatkan pengobatan sehingga sebabkan jatuhnya korban jiwa. Ibu Ludia Mentasam (Dewan AMAN Nasional Region Papua) mengabarkan perlunya kebutuhan mendesak relawan untuk segera ke lapangan. Akses cepat dengan Helikopter sangat diperlukan untuk penyaluran bantuan. Bantuan yangg ada sekarang, terhambat di jalan, butuh 3-4 hari baru tiba, karena menggunakan jalan darat. Sementara itu hasil assessment PMI Papua Barat setelah mendapatkan informasi dari AMAN Sorong Raya, kebutuhan mendesak untuk masyarakat adalah Obat-obatan, makanan, klinik darurat, kebutuhan bayi dan anak-anak, serta shelter. Assesment yang dirilis via akun @palangmerah juga melaporkan, selain gizi buruk, masyarakat distrik Kwoor juga menderita Malaria Tropika, Animea, penyakit kulit dan Franbosiai. Untuk itu AMAN menggalang bantuan dana bencana busung lapar di distrik Kwoor. Bantuan bisa disalurkan ke :