Oleh Sepriandi dan Sulastri

Sekretaris Jenderal AMAN Rukka Sombolinggi meluncurkan album kompilasi seniman AMAN untuk mengenang perjuangan Gallis (Agus Sunardi) yang meninggal saat sedang menjalankan tugas di Kalimantan bulan lalu.  

Gallis adalah Direktur Bidang Kebudayaan Kedeputian IV di Pengurus Besar AMAN.  Almarhum sempat diberi kepercayaan sebagai Koordinator Panggung Budaya di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) AMAN VII Bengkulu. Namun, sebelum hasil karyanya terwujud, Tuhan Maha Kuasa lebih dulu memanggilnya. Gallis meninggal pada 22 Februari 2023.  

"Malam ini kita mengenang sosok abang kami, abang kita almarhum Gallis. Beliau telah mendahului kita sebelum kita meluncurkan album ini,” kata Rukka dalam sambutannya pada malam pagelaran panggung budaya di wilayah adat Kutei Lubuk Kembang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, Jum’at (17/3/2023).

Pagelaran panggung budaya yang dilaksanakan di lokasi Rakernas AMAN VII ini dihadiri ratusan pengurus AMAN dari berbagai daerah.

Rukka menyatakan keluarga besar AMAN se-Nusantara sangat kehilangan sosok pejuang Masyarakat Adat ini. Berita duka tersebut sangat mengejutkan kita semua karena musibah tersebut begitu mendadak.

Rukka menambahkan tidak lama berselang setelah kepergian Gallis,  AMAN juga kehilangan seorang sesepuh Masyarakat Adat dari Jambi yaitu Datuk Usman Gumanti. Almarhum ini menjabat sebagai Dewan AMAN Nasional Region Sumatera.

“Semua dedikasi dan pengabdian untuk Masyarakat Adat yang telah diperbuat kedua keluarga kita tersebut semoga mendapatkan balasan yang setimpal oleh Tuhan dan ditempatkan ke dalam Surga-Nya,” ujarnya dengan nada lirih.

Rukka menyatakan sebagai rekan sahabat seperjuangan, mereka memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada almarhum. Rukka memastikan perjuangan almarhum akan tetap mereka lanjutkan. 

Album Seniman AMAN

Rukka menyatakan untuk mengenang perjuangan almarhum, PB AMAN akan meluncurkan album kompilasi seniman AMAN. Album ini dibuat oleh tujuh orang seniman Masyarakat Adat yaitu  Kitorang Ada karya Arif Girsang dan kawan-kawan, Senandung Halu Mahira karya Aprilson Sumtaki, Rebut karya Dominikius Uyup, Bumiku karya Fery Sape, Among Ai Tung Tama Dope Hata Tu Ho karya Horja Blus, Kami Ada karya Kasiadi dan Tano Adat karya Lil Clash.

"Album ini besok (Sabtu) akan mulai dibagikan, bisa dilihat di Youtube AMAN dan Radio Gaung AMAN,” kata Rukka sembari berharap semoga album ini menjadi semangat agar Masyarakat Adat tetap mempertahankan wilayah adatnya masing-masing.

"Keaslian kita saat ini,  kita adalah masyarakat yang sangat menyesuaikan diri dengan peradaban. Perkembangan budaya kita sebagai Masyarakat Adat dibentuk oleh sejarah kita sendiri,” sambungnya.


Cover Album Seniman AMAN yang diluncurkan

Pagelaran Panggung Budaya di Rakernas AMAN VII

Adat Adalah Identitas

Rukka mengingatkan bahwa adat adalah identitas masing-masing wilayah,  yang tidak dapat dibandingkan antara sejarah adat suatu wilayah dengan sejarah adat wilayah lainnya.

"Budaya di seluruh nusantara berdeda, karena kita adalah anak yang lahir dari sejarah yang berbeda. Tidak ada budaya yang lebih tinggi dari budaya lain.  Semua memiliki martabat yang sama, " ungkapnya.

***

Penulis adalah Jurnalis Masyarakat Adat Bengkulu

Tag : Rakernas AMAN VII Bengkulu