Oleh Efrial Ruliandi Silalahi

Di Indonesia, credit union bukan lagi sekadar lembaga keuangan, tetapi gerakan ekonomi karena luasnya dampak yang dapat dihasilkan. Credit Union Pancoran Kehidupan (CU Randu) bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan anggota secara terus-menerus untuk kemudian dipinjamkan kepada para anggotanya secara mudah dan cepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan.

Ada beberapa prinsip wajib yang harus ditaati oleh anggota CU Randu. Pertama, asas pendidikan, yaitu dengan mengapresiasikan pikiran, di mana watak (perilaku) sebagai jaminan utama. Kedua, asas swadaya, yaitu kerja sama dan penyelesaian masalah bersama dengan cara menolong diri sendiri (self-help), mengurus diri sendiri (self-governance), serta bertanggung jawab atas diri sendiri (self-responsibility). Dalam CU Randu, tidak boleh ada suntikan modal dari pihak luar. Modal hanya dapat diperoleh dari dan dipergunakan untuk para anggota. Ketiga, asas solidaritas, dengan filosofi bahwa kebersamaan menjadi modal sosial dengan cara saling membantu antar-anggota.

CU Randu mengadopsi paham yang berbasis pada konsepsi filosofi petani. Pertama, setiap anggota tidak menjadikan uang sebagai tujuan dalam ber-credit union. Kedua, menolak praktik “membungakan uang” untuk melindungi orang miskin dari penghisapan lintah darat. Ketiga, anggota tidak diperbolehkan berjudi, korupsi, serta merasa atau bersikap eksklusif dan elitis. Keempat, tidak memberikan dukungan pada kegiatan yang melanggar hak asasi manusi (HAM) dan perusakan lingkungan. Kelima, memiliki komitmen, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap isu-isu non-keuangan. Keenam, membangun kesadaran anggota akan pentingnya tanggung jawab non-keuangan. Ketujuh, gerakan credit union merupakan credit union plus yang profesional. Artinya, memiliki struktur keuangan yang sehat serta memiliki gerakan pemberdayaan yang holistik. 

CU Randu selalu memberikan penyadaran politik bagi calon anggota terkait mengapa kita harus membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya hal-hal yang non-keuangan. Tentunya, menjadi anggota dari CU Randu memiliki banyak manfaat, di antaranya untuk melindungi tanah sebagai alat produksi yang paling vital; mengurangi tekanan laju dari kerusakan sumber daya alam; menjamin akses pendidikan, kesehatan, dan masa pensiun; menurunkan konsumerisme dan perjudian; serta meningkatkan rasa aman melalui persatuan dan solidaritas.

CU Randu berusaha mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya komunitas Masyarakat Adat untuk menemukan kembali peran strategisnya di tengah sistem yang semakin kapitalistik. CU Randu pun berusaha mengajarkan anggotanya untuk melek finansial sekaligus melek urusan sosial, budaya, dan politik. Pilihan itu muncul atas dasar kesadaran bahwa sistem kapitalisme tidak cukup dilawan hanya dengan kekuatan uang. Credit union akan menjadi sebuah gerakan ketika credit union secara sadar dan sengaja juga melibatkan dirinya dalam perjuangan rakyat sekaligus melakukan transformasi sosial tanpa mengabaikan profesionalitas credit union sebagai lembaga keuangan.

***

Penulis adalah staf manajemen dari CU Randu.

Tag : Masyarakat Adat CU Randu Credit Union