[caption id="attachment_5202" align="alignleft" width="300"]Jopi Peranginangin Jopi Peranginangin[/caption] Lahir di Kisaran, Sumatera Utara pada 19 Maret 1976, Jopi dilahirkan sebagai anak kedua dari tiga bersaudara. Jopi merupakan anak laki-laki satu-satunya di dalam keluarga. Jopi menimba ilmu di Sekolah Dasar (SD) tahun 1982 dan menyelesaikan pendidikan formal pada SMA di Kisaran pada tahun 1994. Kemudian pada tahun 1995 Jopi melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Tadulako (UNTAD) Palu dan resmi menyandang titel sebagai Sarjana Hukum (SH) pada tahun 2003. Semasa kuliah, Jopi mendapat kepercayaan dari rekan-rekan mahasiswa sebagai Ketua Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Tadulako dan pada tahun 1999 Jopi mendapat mandat sebagai Staff Departemen Pengembangan Organisasi Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (DPO Eksnas LMND) Periode 1999-2000. Sejak tahun 1999, Jopi mulai beraktivitas di beberapa organisasi non pemerintah antara lain: sebagai Koordinator Divisi Pendidikan dan Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Rakyat Palu – Sulawesi Tengah, Koordinator Departemen Litigasi Yayasan Pendidikan Rakyat (YPR) Palu, Kepala Divisi Kampanye Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sulteng, Pemimpin Redaksi Buletin Seputar Rakyat Yayasan Tanah Merdeka (YTM) Palu. Kemudian selama kurang lebih 10 tahunan, Jopi bekerja sebagai Direktur Informasi dan Komunikasi Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), lalu menjadi Country Manager Mass Mobilization Greenpeace dan pada tahun 2013 hingga menghembuskan nafasnya yang terakhir pada tanggal 23 Mei 2015 di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jopi menjabat sebagai Staf Kampanye Sawit Watch. Sejak ayah dan ibunya meninggal dunia, Jopi menjadi tulang punggung keluarga. Bahkan di Jakarta, ia menafkahi kehidupan dan pendidikan keponakannya bernama Jerri. Saat Indonesia menyelenggarakan pesta demokrasi untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pada tahun 2014, Jopi ikut dan aktif bersama tim relawan Jokowi menghantarkan Joko Widodo – Jusuf Kalla terpilih sebagai Presiden RI yang ke 7. Jopi juga pernah mengikuti beberapa pendidikan non formal antara lain sebagai peserta Training of Trainer Civic Education, Training Investigasi Bisnis Militer, Kursus Monitoring Hak Asasi Manusia, Pelatihan Penilaian Lapangan untuk Sertifikasi Kayu, Pelatihan Hak Asasi Manusia (HMA) untuk Lembaga Indonesia di New Zealand, Pelatihan HAM Internasional di Kanada serta berbagai kegiatan dan pelatihan lainnya di tingkat nasional dan internasional. Dengan pengalaman yang Jopi dapatkan semasa duduk di bangku mahasiswa, ikut dan aktif di beberapa organisasi kemahasiswaan dan NGO serta organisasi kemasyarakatan inilah yang menumbuhkan Jopi menjadi seorang sosok aktivis pejuang demokrasi, lingkungan hidup, masyarakat adat, HAM, dan lain-lain.

Writer : |